Cabenge, 26 Juli 2025 – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin telah melaksanakan Seminar Akhir Pembelajaran Berbasis Lapangan (PBL) I sebagai penutup dari seluruh rangkaian kegiatan PBL yang berlangsung selama dua minggu sejak 14 hingga 28 Juli 2025 di Kelurahan Cabenge, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng.
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses akademik yang bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam memahami kondisi kesehatan masyarakat secara langsung melalui pendekatan partisipatif. Selama berada di lapangan, mahasiswa melakukan berbagai kegiatan pengumpulan data dan interaksi dengan masyarakat serta pemangku kepentingan setempat untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan masalah kesehatan yang ada di wilayah tersebut. Melalui proses ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga mengalami dinamika sosial dan tantangan komunikasi kesehatan secara nyata di masyarakat.
Seminar ini dipandu oleh enam mahasiswa dari berbagai departemen di FKM Unhas, dengan Rismayana dari Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan sebagai Koordinator Kelurahan. Seluruh proses kegiatan dibimbing langsung oleh Dr. Shanti Riskiyani, SKM, M.Kes sebagai supervisor, serta ibu Fiani sebagai pembimbing lapangan yang merupakan kader posyandu yang juga menjabat sebagai Ketua RT 02/RW 04 di Kelurahan Cabenge.
Dari hasil kegiatan tersebut, mahasiswa mengidentifikasi lima isu prioritas yang menjadi perhatian utama di Kelurahan Cabenge, yaitu pengelolaan sampah yang belum optimal, kasus stunting pada balita, kekerasan seksual, hipertensi, serta kebiasaan masyarakat mengonsumsi air minum tanpa proses pengolahan. Kelima isu ini dipaparkan dalam seminar akhir sebagai bagian dari analisis situasi dan disertai dengan rekomendasi berbasis data untuk perbaikan ke depan.
Kegiatan seminar turut dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Lurah Cabenge, Babinsa Kelurahan Cabenge, Ketua LPMK, Kepala Posdeskel, Ketua RT/RW se-Keleurahan serta 26 peserta seminar yang terdiri dari perwakilan masyarakat. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan dan keterbukaan terhadap hasil kajian mahasiswa sebagai bagian dari upaya bersama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
PBL I ini menjadi pengalaman yang sangat bermakna bagi mahasiswa sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan kesehatan di wilayah Kelurahan Cabenge. Melalui keterlibatan langsung dengan masyarakat dan berbagai pihak terkait, mahasiswa tidak hanya belajar menganalisis situasi kesehatan, tetapi juga memahami pentingnya pendekatan partisipatif, komunikasi lintas sektor, serta sensitivitas terhadap budaya lokal.
Kegiatan ini sejalan dengan Asta Cita poin ke-5, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui pendidikan dan layanan kesehatan yang merata dan bermutu. Hal ini tercermin dari upaya mahasiswa dalam merumuskan berbagai isu prioritas yang ada. Lebih jauh, PBL I ini juga mendukung pencapaian SDGs, khususnya poin 3 yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera yang menekankan pentingnya menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua usia. Melalui proses identifikasi berbagai masalah kesehatan di masyarakat, mahasiswa turut berkontribusi dalam membangun fondasi data yang kuat untuk perencanaan intervensi kesehatan yang lebih efektif di masa mendatang. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi langkah awal dalam upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara inklusif dan berkelanjutan.