Jeneponto, 27 Juni 2025 – Posko 22 Praktik Belajar Lapangan (PBL) III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali melakukan aksi nyata melalui pemasangan poster edukatif bertajuk “Gerakan Cerdas untuk Keluarga Indonesia: Menuju Generasi Bebas Stunting”. Kegiatan ini dilaksanakan di sejumlah titik strategis seperti kantor desa, posyandu, dan pos ronda.
Gerakan ini merupakan bagian dari upaya promosi kesehatan berbasis visual yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran keluarga, khususnya ibu rumah tangga, mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Poster yang dipasang memuat informasi sederhana namun berdampak besar seperti pentingnya gizi seimbang, praktik ASI eksklusif, sanitasi yang bersih, dan pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh enam mahasiswa dari lintas departemen di FKM Unhas, yaitu Christopher Lai (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Wana Kurnia (Administrasi Kebijakan Kesehatan), Alifiah Sabila (Promosi Kesehatan), Andi Shifa Salsabilla (Epidemiologi), Nayla Anandita Saputra (Manajemen Rumah Sakit), dan Nurnaima Turrahmah H.B (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Mereka dibimbing oleh Dosen Supervisor Safrullah, S.Gz., MPH., dan didukung penuh oleh Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D., serta pengelola PBL Arif Anwar, SKM., M.Kes.
Dengan desain visual yang menarik dan mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, poster ini diharapkan mampu menjadi media penyuluhan pasif yang efektif dalam menyampaikan pesan kesehatan. Respon masyarakat terhadap poster yang telah dipasang juga sangat positif, di mana warga terlihat membaca dan mendiskusikan isi informasi tersebut.
Kegiatan pemasangan poster “Gerakan Cerdas untuk Keluarga Indonesia” secara langsung mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Pertama, mendukung SDG 2: Tanpa Kelaparan, dengan memberikan informasi tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang menjadi masa krusial dalam mencegah stunting. Kedua, mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui upaya peningkatan literasi masyarakat terkait kesehatan ibu dan anak serta pencegahan penyakit akibat gizi buruk. Ketiga, kegiatan ini juga relevan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, karena memfasilitasi edukasi kesehatan berbasis visual yang mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan formal. Melalui pendekatan visual ini, masyarakat didorong untuk lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap pola hidup sehat dalam rangka mencetak generasi yang lebih sehat dan produktif di masa mendatang.
Sebagai tindak lanjut, tim Posko 22 mendorong agar metode edukasi visual seperti pemasangan poster dilanjutkan secara berkala dengan melibatkan kader kesehatan, PKK, dan perangkat desa seperti kepala dusun. Harapannya, keluarga Indonesia semakin cerdas dalam memilih pola asuh dan pola makan sehat demi menciptakan generasi bebas stunting yang unggul di masa depan.