Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) sukses menggelar acara Guest Lecture dengan tema “Challenges and Strategies for Managing Urban Health in the Philipines” pada Jumat, 8 Maret 2024.Kegiatan ini diadakan secara hybrid yaitu daring melalui platform zoom dan juga luring di ruangan K225. Peserta kuliah tamu ini merupakan mahasiswa dari S1 dan S2.
Guest Lecture diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes, MSc, PH. PhD. Dalam sambutannya, Prof Sukri mengungkapkan bahwa Kegiatan Guest Lecture diadakan rutin oleh FKM Unhas dengan tujuan untuk memperluas wawasan dan meningkatkan peluang kerjasama antara Universitas Hasanuddin dengan School of Public Health and Community Development, Bataan Peninsula State University di Filipina.
Dipandu oleh Basir, SKM., M.Sc sebagai moderator, Prof. Ronnel D Dela Rosa, PhD, DNM, DPA, menjadi keynote speaker dalam kegiatan guest lecture yang secara garis bear membahas berbagai strategi yang telah diupayakan Filipina untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menjadikan program tersebut menjadi berkelanjutan di kota-kota mereka.
Prof Dela Rosa melihat terdapat kesamaan antara Jakarta dan Manila baik dalam aspek infrastruktur maupun pendekatan kebijakan kesehatan oleh pemerintah setempat. Beliau mengatakan bahwa sebuah kota dapat menjadi ‘Smart City’ bila dibarengi dengan kebijakan ‘Healthy City’ dan sebaliknya. Sebab untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan aspek-aspek yang mendukung seperti transportasi, perumahan, sumber daya energi, pelayanan publik, serta layanan kesehatan yang maju. Sehingga ditekankan bahwa untuk membangun penataan kota seiring dengan peningkatan kesehatan masyarakat tidak bisa dilakukan dalam semalam, namun dibutuhkan strategi pengembangan dan inovasi yang berkelanjutan.
Dalam sesi diskusi, para mahasiswa berkesempatan aktif bertanya terkait seputar kebijakan apa saja yang menjadi prioritas pemerintah Filipina dan apa perbedaannya dari segi muatan maupun implementasinya dengan di Indonesia. Prof Dela Rosa mengatakan bahwa beliau melihat terdapat kesamaan antara politik Indonesia dan Filipina yaitu kebijakan kesehatan yang diterapkan di suatu wilayah itu tergantung dari pemerintah yang sedang menjabat saat itu. Hal ini dapat terjadi sebab adanya integrasi antara status kesehatan masyarakat dengan target prioritas politik sehingga penting untuk mempertimbangkan unsur resiliensi, keamanan dan juga keberlanjutan dalam penerapan suatu kebijakan kesehatan.
Sebagai penutup, Prof Dela Rosa juga mengatakan bahwa yang dapat dilakukan oleh kita diluar dari campur tangan kepentingan politik, yaitu membekali diri dengan ilmu yang cukup sehingga dapat mendorong masyarakat lain untuk turut berkontribusi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.