Mahasiswa PBL II Posko 13 FKM Universitas Hasanuddin melakukan intervensi sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan sikap tentang Pentingnya Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri di Desa Panaikang, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 20 Januari 2024 di salah satu rumah kader Posyandu Millenial Desa Panaikang. Adapun sasaran pada intervensi ini adalah remaja putri dengan rentang usia 10 – 18 tahun. Dalam intervensinya, Posko 13 melakukan penyuluhan terkait pentingnya konsumsi TTD, pembentukan kader TTD, pembagan kartu kontrol TTD, dan bekerja sama dengan puskemas dalam pembagian TTD.
Kegiatan intervensinya dalam konteks Sustainable Development Goals (SDGs) disebutkan dalam tujuam ketiga, yaitu mencapai kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh individu. Untuk mencapai target holistik tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan seperti yang dilakukan oleh Posko 13 di Desa Panaikang. Terlebih lagi dalam pelaksanaannya juga melibatkan partisipasi kader dalam mengontrol peningkatan kepatuhan konsumsi TTD. Hal ini menunjukkan bahwa Posko 13 sudah selangkah lagi untuk memberdayakan masyarakat Desa Panaikang untuk menjalankan tugas bersama dalam mencapai SDGs.
Dalam kegiatan tersebut diawali dengan bina suasana oleh Awlia Amar Nenar kemudian dilanjutkan penyuluhan oleh Nur Inayah Dwiyull Kasbayl Arsyam. Adapun isi materi yang diberikan berupa latar belakang mengapa penyuluhan terkait TTD ini dilakukan dan sangat erat hubungannya dengan bahaya anemia, pengertian anemia dan TTD, tanda dan gejala anemia, akibat anemia, manfaat tablet tambah darah, aturan konsumsi TTD, efek samping mengkonsumsi TTD, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi TTD.
Selama penyuluhan yang dibawakan oleh keduanya, peserta terlihat sangat aktif sehingga terjadi interaksi yang baik selama kegiatan berlangsung. Selanjutnya, dilakukan pembagian Kartu Kontrol TTD dan pembentukan Kader TTD yang berjumlah 6 orang. Dalam pembagian TTD dikemas menarik dengan cara bermain dan belajar menggunalan permainan edukasi berbentuk tim.
Metode penyuluhan dan selingan bina suasana dilakukan sebagai upaya menarik perhatian peserta agar penyuluhan yang dilakukan dapat berlangsung aktif dan terdapat komunikasi dua arah antar peserta dan pembawa materi. Kegiatan terkait pembagian TTD juga didukung penuh oleh pihak Puskesmas Kecamatan Minasatene.
”Anak-anak memang tidak diberikan TTD secara rutin oleh pihak Puskesmas dikarenakan pemberian TTD juga dilaksanakan secara rutin di sekolah-sekolah. Akan tetapi dalam hal mengkonsumsinya, kami menetapkannya di hari Jumat,” ucap salah satu petugas Puskesmas yang sempat hadir dalam kegiatan intervensi Posko 13. Bidan Desa Panaikang juga mengatakan, “Sepertinya kita memang perlu untuk fokus pada permasalahan TTD, walaupun di sini ada kader Posmil (Posyandu Millenial) akan tetapi tidak secara khusus memantau teman-temannya, apakah TTD yang diberikan benar-benar dikonsumsi atau tidak.”
Dari penuturan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat kepedulian petugas kesehatan di Kecamatan Minasatene khususnya di Desa Panaikang sudah baik, dalam hal mengontrol masih perlu diperhastikan. Oleh karena itu, upaya pembentukan kader TTD dan kartu kontrol TTD dilakukan guna memberdayakan remaja putri dan kepatuhan mengkonsumsi TTD dapat lebih terkontrol.