Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) telah terbukti efektif dalam mengembangkan kemampuan profesional di berbagai bidang, termasuk kesehatan masyarakat. PBL III, yang dilakukan di Desa Mangallekana, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghubungkan mahasiswa dengan dunia nyata. Dalam PBL III ini, mahasiswa melakukan evaluasi dan rekonstruksi intervensi untuk menciptakan program berkesinambungan yang mendukung pembangunan desa.
PBL III dilakukan secara luring dan berlangsung selama dua minggu, dimulai dari tanggal 14 Juni 2023 hingga 27 Juni 2023. Evaluasi program dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, termasuk wawancara mendalam, observasi, post tes, serta kunjungan door to door ke rumah warga. Evaluasi ini melibatkan dua jenis intervensi, yaitu intervensi fisik dan intervensi non-fisik, yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Desa Mangallekana.

Intervensi fisik dalam PBL III meliputi tiga kegiatan utama. Pertama, senam sehat, yang direkomendasikan untuk diperkuat dengan pemasangan poster di setiap RT/RW di Kelurahan Mangallekana guna meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam senam sehat. Selain itu, pembagian buku saku bahaya merokok di dalam rumah bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif merokok dan melindungi kesehatan keluarga. Terakhir, pembagian tempat sampah di SD dilakukan untuk mengajarkan siswa tentang pengelolaan sampah yang baik dan menciptakan lingkungan yang bersih.
Selain intervensi fisik, PBL III juga melibatkan intervensi non-fisik. Penyuluhan HIV/AIDS dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian penyakit menular seksual ini. Selain itu, penyuluhan vaksinasi Covid-19 diberikan guna mempromosikan partisipasi dalam program vaksinasi dan melindungi kesehatan individu serta masyarakat secara keseluruhan. Terakhir, penyuluhan pengolahan sampah rumah tangga bertujuan untuk mengajarkan masyarakat praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan di rumah tangga.
Program intervensi kesehatan yang dilakukan dalam PBL III berperan penting dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s). Melalui kegiatan senam sehat, masyarakat diajak untuk aktif bergerak dan berolahraga, sejalan dengan SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan). Program ini juga berkontribusi pada SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), karena senam sehat dapat dilakukan di sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan aktivitas fisik. Selain itu, pembagian buku saku bahaya merokok di dalam rumah dan penyuluhan HIV/AIDS mendukung SDG 3 dan SDG 5 (Kesetaraan Gender) dengan meningkatkan kesadaran, mengurangi risiko kesehatan, serta mengurangi stigma terhadap penderita HIV/AIDS. Pembagian tempat sampah di SD dan penyuluhan pengolahan sampah rumah tangga berperan dalam menciptakan kota dan permukiman yang berkelanjutan (SDG 11) serta mendorong konsumsi dan produksi bertanggung jawab (SDG 12).
Dengan demikian, PBL III di Desa Mangallekana telah berhasil melakukan evaluasi dan rekonstruksi program intervensi kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dan masyarakat setempat dapat berkontribusi secara langsung terhadap SDG’s dengan meningkatkan kesehatan dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan di Desa Mangallekana.