Jeneponto, 25 Juni 2025 — Mahasiswa Posko 14 Praktik Belajar Lapangan (PBL) III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM UNHAS) kembali hadir di Desa Tombo-Tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, untuk melaksanakan rangkaian kegiatan PBL III. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil dan dampak dari berbagai intervensi yang telah dilaksanakan pada PBL II sebelumnya. Salah satu bentuk intervensi yang menjadi fokus evaluasi Edukasi bahaya asap rokok melalui media poster x-banner kepada masyarakat.
Tim Posko 14 terdiri dari seorang Dosen Supervisor, Ulfah Najamuddin, S.Si., M.Kes., Ph.D. dan tujuh mahasiswa dari berbagai departemen: Nurul Khalizah (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku), Febbylenfi Sembo Pagappong (Kesehatan Lingkungan), Riyanni Puteri Iqbal dan Selfi Dayamanti (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Isny Walidani Haris (Manajemen Rumah Sakit), Angelina Sakke (Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), dan Ulil Abshar Nurman (Epidemiologi).
Evaluasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur peningkatan pengetahuan masyarakat terkait bahaya asap rokok, khususnya setelah mereka menerima edukasi yang telah diberikan sebelumnya. Selain itu, evaluasi ini juga bertujuan untuk menilai tingkat pemahaman masyarakat terhadap materi yang disampaikan melalui media poster X-Banner, sekaligus mengetahui apakah media tersebut efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rokok. Proses evaluasi dilakukan melalui pemberian post-test untuk intervensi non fisik dan lembar observasi untuk intervensi fisik berupa poster X-Banner yang diletakkan di Kantor Desa Tombo-Tombolo. Kegiatan ini dilaksanakan setelah seminar awal berlangsung pada tanggal 24 Juni 2025 untuk beberapa peserta yang juga merupakan peserta edukasi saat PBL II di Kantor Desa Tombo-Tombolo dengan metode wawancara dan pemberian post-test, lalu dilanjutkan dengan metode door to door pada tanggal 25 Juni 2025 pukul 11.30 – 14.00 Wita kepada masyarakat yang tidak menghadiri seminar awal. Pada kegiatan evaluasi ini, tercatat sebanyak 17 orang yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaannya.
“Setelah lihat poster dan ikut edukasi waktu itu, saya jadi lebih tahu ternyata asap rokok itu sangat bahaya untuk anak-anak, apalagi kalau merokok dalam rumah. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilanjutkan.” kata Lukman, salah satu masyarakat Desa Tombo-Tombolo.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya paparan asap rokok di lingkungan rumah, yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan anak dan menjadi salah satu faktor risiko stunting yang sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 tentang menjamin kehidupan sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia sebagaimana yang tercantum dalam target 3.4 yaitu pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menular, melalui pencegahan dan pengobatan, termasuk penyakit yang disebabkan oleh rokok. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat melalui edukasi yang diberikan terkait bahaya rokok, diharapkan masyarakat Desa Tombo-Tombolo dapat lebih memahami pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang bebas asap rokok demi kesehatan anak untuk mencegah terjadinya stunting dan melindungi ibu hamil beserta janin yang dikandung.