Senin, 15 Januari 2024, Posko 26 Desa Coppo Tompong, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, melaksanakan Intervensi Permainan Edukasi yang berkaitan dengan kebutuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Aula Madrasah Tsanawiyah DDI Galla Raya, Desa Coppo Tompong, dengan peserta sejumlah 30 siswa dari kelas 10 dan 11.
Intervensi ini sukses dilaksanakan berkat dukungan penuh dari Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH, Ph.D, serta Dr. Nurzakiah, SKM, MKM sebagai Supervisor Posko 26. Dalam kegiatan ini Kepala Desa Coppo Tompong, Bapak Makmur dan Kepala Madrasah Tsanawiyah DDI Galla Raya, Ibu Mustar, S.Pd.I., M.Pd juga berperan dalam mendukung kegiatan ini.
Kegiatan dimulai dengan pengisian Pre-Test untuk mengukur pemahaman awal siswa sebelum terlibat dalam permainan edukasi. Games Cari Teman menjadi pembuka yang menyenangkan, diikuti oleh permainan ular tangga edukatif selama sekitar 40 menit. Setelahnya, dilakukan Pengisian Post-Test untuk mengukur pengetahuan siswa setelah berpartisipasi dalam permainan edukasi. Sebagai penutup, tiga siswa pemenang mendapatkan Doorprize.
Setelah berakhirnya Permainan Edukasi, dalam sesi terakhir sebelum sesi foto bersama, diselenggarakan pemberian Tablet Tambah Darah kepada 30 siswa yang turut berpartisipasi dalam permainan edukasi ular tangga pencegahan Anemia. Prosedur ini akan dievaluasi kembali pada PBL III melalui penggunaan kuisioner untuk mengukur tingkat kepatuhan siswa dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah.
Pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) untuk mencegah anemia pada remaja putri memiliki keterkaitan erat dengan pencapaian beberapa target dan indikator Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya ini berkorelasi langsung dengan SDG point 3 tentang Kesehatan dan Kesejahteraan, khususnya target 3.2 yang menekankan pentingnya peningkatan status kesehatan perempuan dan anak-anak. Anemia, yang sering kali mempengaruhi perempuan usia subur dan anak-anak, dapat menghambat pertumbuhan, pembelajaran, dan produktivitas. Dengan demikian, peningkatan status kesehatan perempuan dan anak-anak melalui langkah-langkah seperti pemberian suplemen gizi, pendidikan kesehatan, dan akses pelayanan kesehatan, tidak hanya mendukung pencapaian target kesehatan SDGs, tetapi juga menjadi bagian integral dari strategi global untuk mengurangi prevalensi anemia dan meningkatkan kesejahteraan kelompok tersebut.
Kontribusi positif terhadap kesehatan remaja putri, melalui konsumsi TTD, juga mendukung pencapaian SDG point 4 tentang Pendidikan Berkualitas, mengingat anemia dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Selain itu, tindakan pencegahan anemia pada remaja putri melibatkan aspek nutrisi, mencocokkan dengan target 2.2 SDGs yang menargetkan eliminasi malnutrisi dan pencapaian keamanan pangan. Dengan demikian, upaya meningkatkan kesadaran dan konsumsi TTD pada remaja putri secara tidak langsung mendukung agenda SDGs untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Diharapkan melalui Praktik Belajar Lapangan (PBL) II ini, mahasiswa Posko 26 FKM UNHAS mampu memberikan kontribusi positif dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya terkait masalah anemia pada remaja putri di Desa Coppo Tompong, Kabupaten Pangkep.