Tonrokassi, 26 Januari 2025 – Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan pencegahan stunting, mahasiswa Posko 33 Program Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) mengadakan kegiatan edukasi tentang stunting di Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak stunting terhadap tumbuh kembang anak dan mengedukasi mereka tentang peran penting periode 1000 HPK dalam pencegahan stunting.
Edukasi ini dilaksanakan di kediaman salah satu warga yang menjadi lokasi kegiatan PBL II, serta di beberapa posyandu dan fasilitas kesehatan di wilayah tersebut, termasuk Posyandu Julu Ati, Posyandu Baji Ati, Posyandu Melati, Posyandu Taipa Kalongkong, Posyandu Se’rukang, Puskesmas Pembantu (Pustu) Ci’nong Timur, dan Kantor Lurah. Program ini melibatkan masyarakat secara langsung, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang stunting, penyebab, dampak jangka panjangnya, serta bagaimana cara mencegahnya melalui asupan gizi yang cukup sejak dini.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, mahasiswa FKM Unhas juga memasang poster bertema “Kenali dan Cegah Stunting” di lokasi-lokasi strategis tersebut. Poster ini berisi informasi penting mengenai stunting dan cara pencegahannya yang meliputi periode kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak. Sebagai fase kritis dalam perkembangan anak, 1000 HPK memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah stunting, yang dapat mempengaruhi kecerdasan, kesehatan, dan produktivitas anak di masa depan.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena memberikan pengetahuan yang sangat berguna bagi kami sebagai orang tua. Edukasi tentang 1000 HPK dan pencegahan stunting sangat penting, karena kita bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita di masa depan,” ungkap Subaedah, salah satu warga Kelurahan Tonrokassi yang turut serta dalam kegiatan edukasi ini.
Kegiatan ini juga selaras dengan komitmen Indonesia terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 2: Mengakhiri Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang Baik, serta Meningkatkan Pertanian yang Berkelanjutan. Stunting merupakan salah satu masalah utama dalam mencapai ketahanan gizi yang baik, yang berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi yang optimal pada 1000 HPK menjadi kunci dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.
“Kegiatan edukasi ini penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang dan pemantauan kesehatan ibu dan anak, terutama dalam periode 1000 HPK yang sangat menentukan tumbuh kembang anak,” tutur We Nur Ramadhanty dan Nurul Afni, Penanggung Jawab kegiatan ini.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Kelurahan Tonrokassi semakin paham tentang pentingnya peran mereka dalam mencegah stunting dan memberikan gizi yang baik bagi anak-anak mereka. Sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan tenaga kesehatan diharapkan dapat membawa perubahan yang positif bagi kesehatan generasi mendatang.