Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui penyelenggaraan Workshop Persiapan Akreditasi Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat, bertempat di Ruang Prof. Hardjoeno, Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari strategi kelembagaan dalam mempersiapkan akreditasi sesuai sistem baru LAM-PTKes yang berbasis delapan kriteria mutu.
Acara dimulai pukul 08.40 WITA dengan pembukaan oleh MC, Dr. Rahayu Nurul Rezki, S.Si, dan dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Safrullah Amir, S.Gz., MPH. Setelah itu, pukul 08.50 hingga 09.00, Ketua Program Studi, Prof. Dr. Aminuddin Syam, S.KM., M.Kes., M.Med.Ed, menyampaikan laporan yang menyoroti pentingnya workshop ini dalam menciptakan dokumen akreditasi yang tidak hanya lengkap secara administratif, tetapi juga mencerminkan kualitas akademik program. Dalam sambutannya, beliau memaparkan bahwa “saya ingin melaporkan bahwa pertemuan hari ini bukan yang pertama, melainkan merupakan pertemuan yang kelima. Kegiatan ini akan dilanjutkan kembali pada tanggal 9 dan 10 Mei 2025 sebagai bagian dari persiapan reakreditasi Program S3 Kesehatan Masyarakat. Hari ini, kita akan mendengarkan pemaparan mengenai gagasan serta konsep visi dan misi, yang menjadi salah satu poin penting dalam pertanyaan dari asesor. Harapannya, setelah pemaparan yang lebih lengkap dari Pak Rijal nanti, kita semua dapat memahami dan menyepakati materi penyeragaman visi dan misi versi LAM-PTKes. Selain itu, akan disampaikan juga pemaparan mengenai kriteria 1 sampai 8. Untuk itu, kami mohon kesediaan Bapak dan Ibu untuk mereview masing-masing kriteria tersebut. Insyaallah, hari ini kita hadir dengan formasi lengkap, baik dari unsur stakeholder maupun pimpinan kampus.”
Dukungan hadir dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan yang secara langsung hadir pada kegiatan ini. Beliau mengatakan “menurut saya, semua orang perlu belajar tentang Kesehatan Masyarakat. Saat ini, masalah Kesehatan Masyarakat sangat banyak dan kompleks, dan sebagian besar menjadi tantangan utama di Dinas Kesehatan. Kami juga mendapat arahan langsung dari Bapak Gubernur untuk menangani berbagai isu kesehatan, baik di wilayah kepulauan maupun perkotaan, termasuk persoalan gizi, stunting, dan lainnya. Oleh karena itu, saya sangat mendukung proses akreditasi Program S3 Kesehatan Masyarakat ini. Semoga dapat meraih hasil unggul, dan saya berharap FKM Unhas terus berjaya dan berkontribusi bagi kemajuan kesehatan masyarakat di Sulawesi Selatan maupun secara nasional.”
Pukul 09.00 hingga 09.15, Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Paluttri, S.KM., M.Kes., M.Sc.PH, Ph.D, memberikan sambutan dan secara resmi membuka kegiatan. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa proses akreditasi merupakan momen reflektif bagi institusi untuk memastikan keselarasan visi, misi, dan praktik pembelajaran dengan standar nasional dan internasional. Prof Sukri menjelaskan “penerapan delapan kriteria baru ini merupakan yang pertama, baik di LAM-PTKes maupun di tingkat nasional. Oleh karena itu, jika kita berhasil memenuhi seluruh kriteria ini, maka program kita bisa menjadi contoh atau rujukan bagi program studi lain yang akan menjalani proses akreditasi serupa. Dalam hal pengembangan SDM, kita patut bersyukur karena saat ini ada sekitar 8 atau 9 orang yang sedang dalam proses—(mohon maaf saya lupa detail pastinya, mungkin sedang dalam tahap verifikasi atau berkas administrasi). Dari sisi lain pengembangan SDM, kita juga bersyukur karena dosen-dosen non-PNS kini telah diangkat menjadi dosen tetap, ini sebuah kemajuan yang penting. Untuk lulusan, kita juga mencatat pencapaian yang membanggakan. Ada beberapa alumni kita yang telah menempuh pendidikan di luar negeri, seperti Haris yang merupakan alumni dari Amerika Serikat, dan Batari, yang merupakan alumni dari BIOS. Meskipun ada beberapa yang tidak memilih menjadi dosen, ia telah menapaki jalur karier lain yang tetap berkontribusi di bidangnya masing-masing.”
Memasuki sesi utama, peserta mendapatkan materi tentang “Konsep Akreditasi Baru LAM-PTKes Berbasis 8 Kriteria” yang disampaikan oleh Dr. Ridwan Thaha, M.Sc, yang menjelaskan detail kriteria penilaian dan strategi penyusunan dokumen akreditasi. Sesi dilanjutkan pukul 10.45 sampai 12.15 dengan pemaparan mengenai “Konsep Visi Benua Maritim Unhas” dan bagaimana prinsip tersebut dapat diintegrasikan ke dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan pemateri Dr. Ir. M. Rijal Idrus, M.Sc.
Setelah istirahat dan makan siang (ISHOMA) pukul 12.15 hingga 13.00, kegiatan kembali dilanjutkan dengan materi Penyeragaman Format RPS Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat, yang disampaikan oleh Prof. Dr. Suriah, S.KM., M.Kes dari pukul 13.00 hingga 14.30. Selanjutnya, dimulai pukul 14.30 hingga 16.00, masing-masing ketua tim kriteria memaparkan progres dan rencana kerja mereka. Pemaparan ini dilakukan berurutan: Kriteria 1 disampaikan pukul 14.30–14.40, Kriteria 2 pukul 14.40–14.50, Kriteria 3 pukul 14.50–15.00, Kriteria 4 pukul 15.00–15.10, Kriteria 5 pukul 15.10–15.20, dan Kriteria 6 pukul 15.20–15.30. Sesi ini diselingi coffee break pukul 15.30–15.40, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Kriteria 7 pukul 15.40–15.50 dan Kriteria 8 pukul 15.50–16.00.
Puncak dari workshop ini berlangsung pukul 16.00 hingga 17.00, berupa sesi kerja mandiri dan pendampingan langsung oleh reviewer untuk masing-masing kriteria. Di akhir kegiatan, seluruh peserta dan panitia bersama-sama menutup acara tepat pukul 17.00. Dengan terlaksananya workshop ini, FKM Unhas berharap dapat memperkuat pondasi akademik dan administratif Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat, sekaligus mendukung capaian beberapa tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Diantaranya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan memastikan kualitas pendidikan kesehatan masyarakat tingkat lanjut yang berdampak pada peningkatan sistem kesehatan nasional. SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui penguatan kurikulum dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang terstandar serta berbasis riset dan inovasi serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), yang tercermin dari kolaborasi antardosen, peninjau eksternal, dan tim penyusun dalam memperkuat mutu pendidikan tinggi.