Sabtu, 05 Agustus, Desa Bontosunggu: Anemia merupakan suatu kondisi kekurangan kekurangan zat besi. Kekurangan kandungan besi ini berakibat menurunnya kandungan hemoglobin dalam darah sehingga menimbulkan gejala lesu, lemah letih dan cepat lelah saat melakukan aktifitas yang akan berdampak pada menurunnya konsentrasi serta prestasi belajar, dan pada jangka panjang akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Selain itu, secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko kematian ibu melahirkan bayi prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), dan berkaitan dengan kejadian stunting.
Muhammad Rachmat, DPK KKNT Unhas dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat menjelaskan tentang remaja putri dan anemia. Remaja putri rentan anemia karena mengalami masa menstruasi setiap bulannya yang berakibat mereka kehilangan darah. Karena itu, remaja perlu membiasakan konsumsi makanan kaya zat besi dan pelancar penyerapannya, menghindari makanan/minuman penghambat penyerapan zat besi dan konsumsi tablet tambah darah satu butir setiap pekan dan setiap hari selama menstruasi.
Mahasiswa KKNT Penurunan Stunting Universitas Hasanuddin Gelombang 110 di Desa Bontosunggu melakukan penyuluhan terkait Edukasi Pencegahan Anemia dan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Remaja Putri di UPT SMPN Tanabau No. 14 Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu, 5 Agustus 2023. Penyuluhan ini adalah salah satu program kerja individu yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN, yaitu Waode Ainun Syawalia selaku penanggung jawab. Penyuluhan juga merupakan bagian dari upaya untuk menurunkan angka stunting di Kecamatan Bontoharu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Posko 2, yang diikuti oleh siswi kelas 7, 8, dan 9. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya risiko anemia pada remaja putri/siswi di sekolah tersebut.
Penyuluhan ini diikuti oleh 24 siswi kelas 7 , 18 siswi kelas 8, dan 35 siswi kelas 9. Kegiatan ini dimulai dengan mengucapkan jargon Remaja Putri: Sehat, Cantik, Cerdas, Tanpa Anemia. Setelah itu dilanjutkan dengan pengisian pre-test yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal yang dimiliki oleh peserta. Selanjutnya dilakukan pemaparan materi oleh Waode Ainun Syawalia, mahasiswa dari Program Studi Farmasi menggunakan power point. Penyuluhan ini membahas materi tentang Anemia dan Tablet Tambah Darah (TTD),serta tujuannya. Siswa siswi antusias dalam menerima materi yang diberikan serta berpartisipasi aktif dalam menyimak materi yang diberikan dan menjawab pertanyaan yang ajukan oleh pemateri saat penyuluhan dilakukan. Interaksi berhasil terjalin akrab antara pemateri dan peserta selama penyuluhan berlangsung. Setelah pemberian materi dilanjutkan dengan permainan edukasi yaitu Game Anemia.
Game ini merupakan permainan berupa kuis, dimana pemateri memberikan pertanyaan seputar materi dari penjelasa sebelumnya dan dijawab oleh kelompok-kelompok yang dibentuk sebelumnya. Kelompok yang berhasil menjawab dengan benar akan mendapatkan balok sesuai dengan bobot jawaban dari pertanyaan yang berhasil dijawab. Balok tersebut kemudian disusun sedemikian rupa di hadapan kelompok tersebut. Pemenang dipilih dari kelompok dengan balok terbanyak. Permainan berlangsung sangat seru, setiap anggota kelompok aktif berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan yang berarti bahwa peserta dapat mengingat materi dari penyuluhan yang diberikan.