Jumat (28/07)-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Universitas Hasanuddin Angkatan 63 Posko Desa Pa’lalakang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar telah melaksanakan Program Kerja Penyuluhan Diare Anak, Emo-Demo ASI Eksklusif, serta Penyuluhan dan Demonstrasi MPASI. Program kerja tersebut dilaksanakan di Gazebo Pantai Desa Pa’lalakkang.
Program kerja ini dilaksanakan dalam rangka mencegah stunting di Desa Pa’lalakkang, terutama karena tingginya angka keejadian stunting di daerah tersebut. Program ini ditujukan pada ibu hamil, ibu yang memiliki anak di bawah dua tahun (baduta), dan ibu yang memiliki anak di bawah lima tahun (balita) dengan harapan bahwa stunting dapat dicegah sejak dini dengan pemenuhan kecukupan gizi bayi melalui pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang benar, serta dengan mencegah penyakit kronis pada bayi, seperti diare, yang juga menjadi permasalahan utama di Desa Pa’lalakkang.
Program ini dilaksanakan di hari GERMAS Desa Pa’lalakkang, sehingga dirangkaikan juga dengan kegiatan senam bersama dan pengukuran antropometri anak. Pelaksanaan program kerja dimulai dengan penyuluhan mengenai diare pada anak melalui media leaflet, dilanjutkan dengan penyuluhan ASI eksklusif dengan metode Emo-Demo yang interaktif, dan diakhiri dengan penyuluhan mengenai MPASI dan demonstrasi pembuatan salah satu contoh MPASI dengan bahan pangan lokal, yakni puding jagung.
Program ini dihadiri oleh 13 orang peserta dan diawasi oleh Bidan Desa, kader posyandu, dan kader-kader kesehatan di Desa Pa’lalakkang. Sejumlah warga yang telah melakukan senam bersama juga turut melihat jalannya kegiatan penyuluhan. Kader Posyandu Desa Pa’lalakkang turut mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan penyuluhan yang dilakukan sangat lengkap. “Kami merasa bersyukur. Sudah sering KKN datang memberi penyuluhan, tapi menurut saya ini paling lengkap,” ungkapnya. Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini, warga Desa Pa’lalakkang menjadi lebih sadar untuk menerapkan hal-hal yang sudah diterangkan pada penyuluhan, terutama ASI Eksklusif. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, masyarakat, terutama ibu-ibu, yang menerapkan ASI Eksklusif bisa bertambah banyak.”