Parepare, 9 Agustus 2024 – Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) Regional Timur mengadakan kegiatan “Coaching Re-akreditasi” sebagai bagian dari persiapan menuju proses re-akreditasi program studi. Kegiatan ini berlangsung di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare dan dihadiri oleh lima orang peserta yang terdiri dari Ketua dan staf Prodi Kesmas dari empat institusi antara lain Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar, Universitas Pancasakti Makassar, Universitas Mandala Waluya Kendari, dan Universitas Mega Buana Palopo, serta tim akreditasi yang bertugas mempersiapkan dokumen dan menghadapi visitasi akreditasi yang akan datang.
Proses akreditasi merupakan salah satu elemen penting dalam penjaminan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam proses ini, program studi dinilai berdasarkan berbagai standar yang telah ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKES) yang berwenang. Oleh karena itu, re-akreditasi Prodi Kesmas menjadi momen krusial untuk memastikan bahwa program yang diselenggarakan tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan, serta terus berupaya meningkatkan kualitas dalam setiap aspek pendidikan yang diberikan.
Fasilitator kegiatan ini Muhammad Rachmat, S.KM, M.Kes, membuka kegiatan dan menyampaikan pentingnya kegiatan coaching ini dalam mempersiapkan diri menghadapi proses re-akreditasi. “Kita harus memastikan bahwa seluruh dokumen dan persiapan sudah matang, serta memahami betul apa yang menjadi standar dan prosedur dalam akreditasi ini,” ujar Pak Rahmat dalam sambutannya.
Materi utama dalam kegiatan ini disampaikan oleh Prof. Dr. Suriah, S.KM, M.Kes, assessor LAM-PTKes. Dalam paparannya, Prof. Suriah menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai standar akreditasi, terutama yang terkait dengan aspek kurikulum, fasilitas, sumber daya manusia, serta output lulusan. Ia juga memberikan berbagai tips dan strategi untuk mempersiapkan dokumen yang diperlukan, serta cara mengidentifikasi kekurangan yang mungkin masih ada dalam persiapan akreditasi.
Setelah pemaparan materi, sesi dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Para peserta aktif berpartisipasi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait tantangan yang mereka hadapi dalam mempersiapkan re-akreditasi. Diskusi ini menjadi sangat produktif, karena tidak hanya memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada, tetapi juga membuka wacana baru tentang bagaimana memaksimalkan persiapan menjelang visitasi.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan sesi coaching dan simulasi, di mana peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan langkah-langkah yang akan dilakukan saat visitasi akreditasi berlangsung. Sesi ini dipandu oleh pak Rahmat, yang merupakan fasilitator dalam kegiatan ini. Ia memberikan arahan langsung kepada peserta tentang bagaimana menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari asesor, serta bagaimana menyajikan data dan informasi yang relevan dengan akreditasi.
Menutup kegiatan ini, Prof. Suriah kembali menekankan pentingnya kerjasama dan komunikasi yang baik di antara anggota tim akreditasi. “Keberhasilan proses re-akreditasi ini sangat bergantung pada kesiapan kita bersama sebagai sebuah tim. Dengan persiapan yang matang dan kerjasama yang solid, saya yakin Prodi Kesmas akan berhasil meraih akreditasi yang sesuai dengan harapan,” ungkapnya dalam sesi penutupan.
Dengan terlaksananya kegiatan Coaching Re-akreditasi ini, Prodi Kesmas diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi proses re-akreditasi, serta mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan. Ini merupakan langkah nyata yang menunjukkan komitmen Prodi Kesmas untuk terus berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi mahasiswa dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya Prodi Kesmas dalam memastikan bahwa setiap aspek pendidikan yang diberikan selalu berada pada standar yang tinggi, dan sejalan dengan visi serta misi universitas dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.