Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) dari Departemen Kesehatan Lingkungan Angkatan 2022 melaksanakan program edukasi bertajuk Gasing (Gerakan Sadar Stunting), sebagai bentuk intervensi individu dalam rangka kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL) 3. Kegiatan ini dilaksanakan secara door to door di Kelurahan Tamanroya, Kabupaten Jeneponto, dengan menyasar tiga kelompok rentan stunting, yakni ibu hamil, ibu balita di bawah dua tahun (baduta), dan remaja putri.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai stunting sebagai salah satu isu kesehatan utama di Indonesia, khususnya di wilayah dengan prevalensi tinggi seperti Jeneponto. Kegiatan edukasi dilakukan melalui pendekatan komunikasi langsung yang bersifat partisipatif, dengan harapan dapat menciptakan perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku yang mendukung pencegahan stunting sejak dini.
Dalam pelaksanaan program, edukasi diberikan melalui materi interaktif dan lembar balik sederhana yang disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Materi edukasi mencakup pengertian stunting, penyebab, dampak jangka panjang, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan sejak masa remaja, kehamilan, hingga perawatan anak usia dini. Mahasiswi juga memberikan penekanan pada pentingnya asupan gizi seimbang, kebersihan lingkungan, dan pemanfaatan posyandu.
Sebelum dan sesudah pemberian materi, dilakukan evaluasi pengetahuan kepada peserta edukasi menggunakan instrumen sederhana untuk mengukur efektivitas penyampaian informasi. Berdasarkan hasil evaluasi awal, sebagian besar peserta memiliki pemahaman yang terbatas mengenai stunting dan belum memahami hubungan antara pola makan, kebersihan lingkungan, dan pertumbuhan anak.
Namun, setelah intervensi edukasi dilakukan, hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam tingkat pengetahuan peserta. Dari total responden yang terlibat, lebih dari 80% mengalami peningkatan skor pemahaman terhadap topik stunting dan pencegahannya. Hal ini menjadi indikator keberhasilan pendekatan door to door sebagai strategi edukasi yang efektif dan berkelanjutan. “Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pengabdian masyarakat, tetapi juga pembelajaran langsung bagi kami sebagai calon sanitarian. Kami belajar bagaimana menyampaikan informasi kesehatan dengan pendekatan yang empatik dan kontekstual,” ungkap salah satu mahasiswi Posko 31.
Kegiatan Gasing juga mendapat apresiasi dari pihak Puskesmas Tamanroya dan tokoh masyarakat setempat. Mereka menyatakan bahwa pendekatan personal yang dilakukan para mahasiswi telah membantu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi sehat dan produktif. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, karena masyarakat di sini masih sangat membutuhkan edukasi yang berkelanjutan, terutama untuk para ibu muda dan remaja putri yang menjadi kunci dalam upaya pencegahan stunting,” ujar salah satu kader posyandu.
Program Gasing merupakan bagian dari misi besar FKM Unhas dalam mendukung program pemerintah menuju Indonesia Bebas Stunting 2030. Melalui pendekatan berbasis komunitas dan intervensi individu, diharapkan akan tercipta perubahan perilaku yang berdampak nyata pada penurunan angka stunting, khususnya di wilayah-wilayah tertinggal. Dengan berakhirnya kegiatan ini, para mahasiswi berharap bahwa edukasi yang telah diberikan dapat diteruskan oleh para kader kesehatan dan tokoh masyarakat, agar pesan-pesan penting mengenai stunting tetap tersampaikan secara berkelanjutan.