Pemberian imunisasi dasar sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang bayi. Apabila anak memiliki status kesehatan kurang baik maka anak akan mengalami perlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Anak yang mengalami penyakit kronis akan menyebabkan berkurangnya kemampuan anak untuk berkembang. Zero dose immunization adalah kondisi di mana seorang anak tidak menerima dosis apapun dari vaksin dasar yang direkomendasikan pada usia tertentu. Vaksin dasar ini meliputi vaksin BCG, polio, pentavalen, dan vaksin campak. Anak-anak yang tidak menerima vaksin dasar ini disebut sebagai zero dose children.
Oleh karena itu Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN Republik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan yang didukung Forum Komunikasi Antar Pribadi (KAP) RCCE+ melakukan Pendampingan TPK dengan tema Zero Dose Immunization di provinsi prioritas tahun 2024, termasuk di Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 30 September 2024 di Aula SMA Negeri 1 Pasangkayu.
Forum KAP mengutus Muhammad Rachmat sebagai fasilitator pada kegiatan tesebut. Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang tim pendamping keluarga (TPK) yang terdiri atas bidan, anggota PKK, dan kader kesehatan. Sementara itu, tim Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN RI diwakili oleh A. Nopian Hendriana dan Dimas Ragil Sampoerna.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas TPK dalam mendampingi keluarga yang memiliki baduta dan balita dalam perubahan perilaku keluarga melalui penyuluhan dan KIE dalam peningkatan cakupan imunisasi dasar dan penurunan angka stunting,” ujar Muhammad Rachmat yang juga dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas).
Materi yang dibahas yaitu Zero Dose Immunization dan Komunikasi Antar Pribadi (KAP). KAP disajikan dalam bentuk pemaparan teori dan praktik. Ada tiga prinsip dasar KAP yaitu suasana menyenangkan dan menambah keakraban, saling mendengarkan dan berbicara, dan kunci komitmen untuk mewujudkan perilaku sehat.