Dalam rangka meningkatkan pengetahuan kepala rumah tangga mengenai bahaya rokok, Posko 30 Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menyelenggarakan intervensi berupa Penyuluhan bahaya merokok kepada kepala rumah tangga. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 25 Januari 2025. Adapun tempat pelaksanaan intervensi dilakukan di Lingkungan Borongtammatea, Lingkungan BumbungLoe dan Lingkungan Sangingloe. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan kepala keluarga di Kelurahan Bontotangnga terkait bahaya merokok, khususnya bahaya rokok terhadap pertumbuhan dan perkembangan Baduta serta ibu hamil.
Posko 30 PBL II FKM UNHAS terdiri dari 1 Dosen Supervisor yaitu Rosa Devitha Ayu, SKM., MPH dan 6 mahasiswa FKM Unhas yaitu Siti Khadijah Nur Ramadhani AS dari Departemen Kesehatan Lingkungan, Nurul Wahyuni dari Departemen Biostatistik KKB, Zahrah Atirah dari Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Mutiah Alawiah dari Depertemen Administrati dan Kebijakan Kesehatan, Nur Qalbi dari Departemen Epidemiologi, dan Muh.Fauzan Idha dari Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Kegiatan Intervensi ini diawali dengan pemberian pre test, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan berisi data tentang bahaya rokok, dampak rokok, dan keterkaitan rokok dengan stunting. Setelah penyuluhan sasaran diberikan tontonan video yang berhubungan dengan materi penyuluhan. Di akhir kegiatan, dilakukan sesi diskusi bersama untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta mengenai bahaya rokok.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta (kepala rumah tangga) mengenai bahaya rokok terhadap perokok aktif maupun perokok pasif. Kegiatan intervensi ini juga berhubungan dengan tujuan Suistainable Development Goals (SDGs) yang ke 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Rokok menjadi salah satu faktor penyebab munculnya penyakit tidak menular. Dari enam besar penyakit tidak menular yang menjadi prioritas Kementerian Kesehatan RI yaitu kanker, diabetes melitus, jantung, hipertensi, penyakit paru obstruktif kronik, dan asma; tembakau dan atau rokok merupakan salah satu faktor risiko pencetus dari lima di antara enam penyakit tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membantu dalam pencapaian tujuan SDGs yang ke-3.