Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam Posko PBL 1 Desa Laringgi menyelenggarakan Seminar Akhir Praktik Belajar Lapangan (PBL) 1 pada Sabtu, 26 Juli 2025, di Aula Kantor Desa Laringgi, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan penutup dari pelaksanaan PBL yang telah berlangsung selama dua minggu penuh sejak pertengahan Juli.
Seminar ini bertujuan untuk memaparkan hasil kegiatan mahasiswa selama melakukan praktik lapangan di tengah masyarakat. Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Desa Laringgi, Eka Wahyuni, SE, serta dihadiri oleh aparat desa dan puluhan warga yang turut berpartisipasi aktif. Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata dari mahasiswa yang membantu mengidentifikasi dan mengangkat isu-isu kesehatan di desa, serta berharap kegiatan ini menjadi awal kolaborasi yang berkelanjutan.
Dalam seminar ini, mahasiswa memaparkan bahwa penyakit hipertensi merupakan masalah kesehatan utama yang ditemukan di Desa Laringgi, dengan jumlah kasus terbanyak berdasarkan data lapangan. Masalah ini dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang kurang sehat, seperti pola makan tinggi garam, konsumsi makanan cepat saji, serta rendahnya aktivitas fisik. Selain itu, masih kurangnya edukasi mengenai pencegahan penyakit tidak menular turut memperparah kondisi tersebut.
Kegiatan ini sejalan dengan upaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG nomor 3 tentang Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan, melalui upaya promotif dan preventif terhadap penyakit tidak menular. Lebih dari itu, keberhasilan mahasiswa menjalin kolaborasi dengan aparat desa dan masyarakat juga turut mendukung SDG nomor 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Tidak hanya itu, kegiatan ini juga mencerminkan dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama Asta Cita ke-5, yaitu Melanjutkan Hilirisasi dan Industrialisasi untuk Meningkatkan Nila Tambah dalam Negeri. Dengan pendekatan berbasis komunitas dan partisipatif, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pedesaan.
Seminar ini sekaligus menjadi pijakan awal menuju PBL 2, yang akan difokuskan pada pemetaan aset dan potensi lokal Desa Laringgi yang dapat diberdayakan untuk mendukung penyelesaian masalah kesehatan secara berkelanjutan. Dengan melibatkan potensi sumber daya lokal, mahasiswa dan masyarakat diharapkan mampu merancang intervensi yang relevan, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi pengalaman belajar lapangan bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi contoh nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pengembangan masyarakat. Melalui PBL 1, mahasiswa FKM Unhas menunjukkan peran aktif mereka dalam menjawab tantangan kesehatan di tingkat akar rumput demi mendukung visi nasional menuju masyarakat Indonesia yang sehat, mandiri, dan sejahtera.