Congko, 25 Juli 2025 – Program Belajar Lapangan (PBL) I Posko Congko resmi menutup rangkaian kegiatannya melalui Seminar Akhir yang diselenggarakan di Aula Kantor Desa Congko, Kabupaten Soppeng. Kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan hasil pengamatan, identifikasi masalah dan penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada di masyarakat Desa Congko yang telah dilakukan selama dua minggu terakhir oleh mahasiswa peserta PBL, sekaligus mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam merancang upaya preventif dan promotif guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa Congko.
Kegiatan ini dilaksanakan dibawah arahan dan bimbingan Dr. Jumriani Ansar, SKM., M. Kes. Selaku dosen pembimbing lapangan Posko Congko Kecamatan Marioriwawo. Beliau turut berperan dalam memastikan pelaksanaan PBL 1 dapat berjalan efektif.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Kepala Desa Congko, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta kader Puskesmas Pembantu (Pustu). Kehadiran mereka menjadi wujud dukungan nyata terhadap pelibatan mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman dan penanganan masalah kesehatan di tingkat desa.
Dalam pemaparannya, Koordinator Desa Posko Congko, Hary Naftalis Sarungallo menjelaskan bahwa “Selama pelaksanaan PBL I, mahasiswa melakukan pengumpulan data sekunder di berbagai instansi (kantor desa, puskesmas, posyandu, dan pustu), kemudian melakukan pengumpulan data primer melalui wawancara langsung kepada masyarakat, observasi melihat kondisi lingkungan sekitar Desa Congko, serta melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk penentuan prioritas masalah kesehatan. Dari kegiatan tersebut, ditemukan bahwa penyakit tidak menular (PTM) menjadi isu kesehatan yang paling menonjol di wilayah ini.”
Beberapa penyakit yang paling sering ditemukan meliputi hipertensi, asam urat, dan diabetes melitus. Kondisi ini diperparah oleh pola makan yang kurang sehat, minimnya aktivitas fisik, serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Kepala Desa Congko dalam sambutannya mengapresiasi kontribusi mahasiswa PBL yang telah membantu memetakan kondisi riil kesehatan masyarakat. “Hasil ini menjadi dasar penting bagi pemerintah desa dalam menyusun program kerja bidang kesehatan yang lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Kegiatan Seminar Akhir PBL I Posko Congko memiliki keterkaitan yang erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3, yaitu “Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.” Dengan mengangkat isu-isu ini dalam Seminar Akhir, mahasiswa tidak hanya menyampaikan data, tetapi juga mendorong kolaborasi antara pemerintah desa, kader kesehatan, dan masyarakat dalam merancang langkah-langkah promotif dan preventif yang tepat sasaran.
Kegiatan Seminar Akhir PBL I Posko Congko memiliki keterkaitan erat dengan Asta Cita keempat, yaitu “Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.” melalui rangkaian kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama dua minggu di Desa Congko, termasuk observasi, pengumpulan data, dan diskusi bersama masyarakat program ini secara langsung berkontribusi pada upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.