Sebagai bagian dari kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL) III, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin melaksanakan evaluasi intervensi pada Rabu, 25 Juni 2025 terhadap program intervensi yang telah dilaksanakan di Desa Kalimporo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Salah satu fokus utama evaluasi ini yaitu implementasi resep MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk balita, yang sebelumnya telah di edukasi sebagai strategi untuk menekan angka stunting dan meningkatkan status gizi anak usia dini. Program intervensi resep MPASI ini dibuat untuk memberikan solusi praktis kepada ibu-ibu balita dalam membuat menu MPASI yang mudah, murah, berbasis bahan lokal, tetapi tetap mengandung nilai gizi seimbang. Selain memberikan resep, anggota Posko 16 juga menyediakan selembaran panduan MPASI serta edukasi langsung secara door to door melalui pembagian makanan MPASI kepada responden.
Posko 16 PBL III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin terdiri dari 1 Dosen Supervisor yaitu, Andi Wahyuni SKM., M.Kes dan 8 Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yaitu, Rina Aryana (Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku), Lu’Lu’ Ah Salsabila (Departemen Manajemen Rumah Sakit), Nurul Syahri Ramadhani Syam (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Earlene Rachmany Masyagena (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Dinda Asmiranda (Departemen Epidemiologi), Aulia Nur Insani (Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), Aryan Y Mangatas Hutabarat (Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), dan Kenzo Ibrahimovich (Departemen Kesehatan Lingkungan). Pendekatan yang dilakukan bersifat komunikatif agar hasil evaluasi dapat lebih akurat dan representatif.
Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pengisian lembar evaluasi yang setelah di intervensi, pada tahap PBL II dengan ibu yang memiliki balita sebagai sasaran utama edukasi. Proses evaluasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana resep MPASI yang dibagikan telah dipahami dan dimanfaatkan oleh para ibu dalam sehari-hari. Mahasiswa berupaya mengukur tingkat pengetahuan yang diperoleh serta perubahan perilaku dalam kebiasaan membuat MPASI berdasarkan resep yang telah diberikan. Berdasarkan hasil evaluasi, mayoritas responden menyatakan bahwa edukasi dan pembagian resep MPASI memberikan manfaat nyata dan membantu mereka lebih memahami pentingnya pemberian Makanan Pendamping ASI yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang balita.
Melalui kegiatan evaluasi ini, diharapkan dapat terlihat sejauh mana keberhasilan intervensi yang telah dilakukan sebelumnya. Evaluasi tersebut juga menjadi dasar penting untuk menilai keberlanjutan program pemberian resep MPASI kepada ibu-ibu balita di Desa Kalimporo. Hasil evaluasi yang diperoleh diharapkan mampu memastikan program ini semakin tepat sasaran dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan balita di wilayah tersebut. Mahasiswa Posko 16 FKM UNHAS berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi langkah sementara, tetapi benar-benar memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi kualitas kesehatan masyarakat Desa Kalimporo.