Home / Uncategorized

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:49 WIB

FKM Unhas Hadirkan Ahli Imunologi Stanford University Bahas Karakterisasi Antibodi dalam Penularan Penyakit Infeksi dari Perspektif Kesehatan Global

Makassar, 27 Februari 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin mengadakan kuliah tamu dengan topik  “Antibody Characterization Methods for Investigating Infectious Disease Transmission: A Global Health Perspective” yang  menghadirkan Dr. Whitney C. Weber peneliti dari Stanford University. Beliau seorang ahli imunologi yang berfokus pada Alphavirus terutama pada virus Chikungunya dan Mayato serta pengembangan vaksin Alphavirus dan imunitas yang diperantarai antibodi pada tikus, primata, dan manusia. Kuliah tamu ini  berlangsung pada Kamis, 27 Februari 2025 dari jam 09.30 – 11.00 WITA yang berlokasi di Ruang K225, Lantai 2, FKM Universitas Hasanuddin.

Kegiatan ini  dimoderatori oleh Ansariadi, SKM.,M.Sc.PH.,Ph.D selaku Dosen Departemen Epidemiologi FKM Unhas sekaligus Direktur BIQUALIFE Research Group. Di awal kegiatan, Dr. Ansariadi mengungkapkan bahwa Dr. Whitney C. Weber  akan membagikan wawasan mendalam mengenai teknik karakterisasi antibodi yang digunakan dalam penelitian penyakit menular, yang diharapkan menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa, akademisi, dan peneliti karena kuliah tamu ini juga dihadiri langsung oleh 3 orang laboran yang sangat berpengalaman di laboratorium untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengenai peran antibodi dalam deteksi serta pengendalian penyakit infeksi yang berdampak global.

Baca Juga  Posko 4 PBL II FKM Universitas Hasanuddin Melakukan Intervensi Kesehatan Berupa Pemasangan Poster ”Dampak Pernikahan Dini” di Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat

Dr. Whitney menjelaskan beberapa poin penting yang dibahas selama kuliah tamu     yaitu terkait dengan metode karakterisasi antibodi yaitu ELISA dan uji netralisasi. ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) untuk mendeteksi dan mengukur antibodi dalam sampel biologis, seperti plasma, serum, atau bercak darah kering. Tes ini membantu menentukan apakah antibodi terhadap suatu penyakit ada dalam tubuh (secara kualitatif) dan seberapa banyak jumlahnya (secara kuantitatif). ELISA dapat dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis antigen atau fokus pada antigen spesifik, seperti protein virus tertentu. Metode ini banyak digunakan dalam surveilans dan diagnosis penyakit, serta untuk mengevaluasi efektivitas vaksin atau terapi dalam merangsang sistem kekebalan tubuh. Selain itu, ELISA juga dapat digunakan untuk mengukur respons imun lainnya, seperti kadar sitokin, serta untuk memperkirakan kadar hormon atau penanda tumor dalam tubuh.

Baca Juga  Mahasiswa PBL II FKM UNHAS Gelar Penyuluhan Anemia dan Bagikan Buku Saku untuk Tingkatkan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di Desa Kalimporo

Pemaparan ini memantik diskusi yang menarik bagi peserta Mahasiswa S2 dan S3 yang terlihat antusias untuk bertanya dan menggali lebih dalam terkait materi yang disajikan. Pada akhir sesi, diberikan sumarisasi pada topik yang dibahas  bahwa menggunakan kombinasi metode karakterisasi antibodi penting untuk memahami respons imun secara lebih komprehensif dan      Guest lecture kali ini  mengusung topik yang berkaitan dengan SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) karena membantu memahami penyebaran penyakit menular melalui karakterisasi antibodi untuk pencegahan, diagnosis, dan pengendalian penyakit. Juga mendukung SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan wawasan ilmiah kepada mahasiswa dan akademisi mengenai metode penelitian terbaru dalam imunologi.  Kehadiran pakar dari Stanford University juga mencerminkan pentingnya SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), memperkuat kolaborasi global dalam penelitian kesehatan.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Halal Bi Halal & Mubes IKA FKM ; Sakkir Hanafi Kembali Terpilih Secara Aklamasi

Uncategorized

Mahasiswa PKKM Unhas Asal Universitas Negeri Surabaya Gelar Edukasi Anti Bullying di UPT SPF SD Negeri Lakkang, Kota Makassar

Uncategorized

Pelatihan Pupuk Kompos Metode Takakura: Strategi Desa Pallantikang Menuju Pembangunan Berkelanjutan dan Pencapaian SDGs

Uncategorized

Pemasangan Poster Terkait 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan Air Mengalir Yang Baik dan Benar Pada Ibu Baduta di Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto

Uncategorized

Persakmi Gelar Workshop Penyusunan Indikator Prioritas Pelayanan Kesehatan Berbasis Manajemen Risiko

Uncategorized

Clinical Data Mobile: Pengabdian Departemen Biostatistik FKM Unhas dalam Dies Natalis ke-42 di Maros

Uncategorized

Dosen FKM Unhas Ikuti Workshop Penguatan Mutu AIPTKMI

Uncategorized

FKM Unhas Gelar Program Bina Desa: Wujud Nyata Pengabdian untuk Kesehatan dan Lingkungan