Salah satu permasalahan yang didapatkan pada Praktik Belajar Lapangan (PBL) I lalu adalah pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) terlalu dini yaitu pada bayi yang berusia kurang dari enam bulan. Untuk menanggulangi masalah tersebut, Posko 31 yang berlokasi di Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasate’ne, Kabupaten Pangkep menyelenggarakan penyuluhan dan pembagian buku saku terkait Bahaya Pemberian MPASI pada bayi yang berusia kurang dari enam bulan.
Tujuh mahasiswa peserta PBL II FK Unhas yang tergabung dalam Posko 31, sukses menggelar penyuluhan dan pemberian buku saku terkait bahaya pemberian MPASI terlalu dini pada bayi, berkat dukungan dari dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH, Ph.D dan dosen supervisor Posko 31, Basir S.KM., M.Sc. Hal tersebut tergambar melalui antusiasme ibu-ibu dari RW 1, 3 dan 4 Kelurahan Biraeng serta bidan desa posyandu Bunga Melati dan staff kelurahan Biraeng yang turut membantu selama kegiatan ini berlangsung.
Penyuluhan dan pembagian buku saku terkait bahaya pemberian MPASI terlalu dini pada bayi, merupakan program yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu termasuk ibu hamil tentang pentingnya MPASI diberikan sesuai usia yang tepat. Ini sejalan dengan SDGs yang kedua 2 yaitu Zero Hunger. Pemberian MPASI pada usia yang tepat dengan nutrisi yang baik mampu mengurangi resiko kelaparan dan malnutrisi pada bayi sehingga pertumbuhan dan perkembangan bayi optimal dan meminimalisir berbagai penyakit.
Penyuluhan dan pembagian buku saku terkait bahaya pemberian MPASI terlalu dini dilaksanakan dalam dua waktu dan menggunakan metode yang berbeda. Sesi Pertama untuk ibu-ibu RW 3 dan sesi kedua untuk ibu-ibu RW 1 dan 4.
Penyuluhan dan pembagian buku saku sesi pertama dilaksanakan di satu tempat yaitu di Posyandu Bunga Melati dan diikuti sebanyak 15. Sedangkan sesi kedua dilaksanakan dengan metode door to door sebanyak 12 rumah. Dimana tujuh orang anggota posko 31 berpencar ke rumah-rumah di RW 1 dan 4 untuk melakukan penyuluhan dan pembagian buku saku. Keduanya diawali dengan pre-test, penyuluhan dan pembagian buku saku, dan post-test.
Berdasarkan analisis dari pre-test dan post-test yang telah dilakukan pada 27 ibu, mendapatkan hasil yang signifikan. Yang berarti terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu-ibu RW 1,3 dan 4 setelah dilakukan penyuluhan dan pembagian buku saku.