Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 110 Universitas Hasanuddin yang ditempatkan di Desa Pamatata, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar telah menyelenggarakan kegiatan seminar awal pada hari Jumat, 7 Juli 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas program kerja yang akan dilaksanakan selama KKNT selama 45 hari di Desa Pamatata dengan fokus pada penurunan stunting.
Kegiatan seminar awal tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Bontomatene, Kepala Desa Pamatata, DPK KKNT Penurunan Stunting, Plt Kepala Puskesmas Parangia, kepala pustu, kepala dusun, kader Posyandu, serta tokoh-tokoh masyarakat Desa Pamatata.
Pada seminar tersebut, Suci Nurul Karunia Rahim, salah satu mahasiswa KKNT, memaparkan rencana program kerja yang terdiri dari 10 program individu dan kelompok. Program-program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam upaya penurunan stunting di Desa Pamatata.
Camat Bontomatene, Bapak Andi Rusmin, berharap bahwa mahasiswa KKNT dapat berperan penting dalam upaya penurunan stunting di Desa Pamatata. Ia mengungkapkan bahwa sebelum adanya Rumah Gizi, kasus stunting di desa tersebut mencapai 16 orang, namun berkat upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan mahasiswa KKNT, angka tersebut berhasil turun menjadi 7 orang pada bulan Juni terakhir. Camat Bontomatene juga menyebut inovasi Gemari Anting yang telah dilakukan di Desa Bontona Saluk sebagai upaya pencegahan stunting.
Kepala Desa Pamatata juga mengungkapkan harapannya terhadap mahasiswa KKNT. Beliau berharap mahasiswa dapat menerapkan ilmu dan keterampilannya secara optimal untuk membantu mengedukasi masyarakat terkait pola asuh dan pola hidup sehat. Kepala Desa Pamatata berharap bahwa kasus stunting dapat semakin berkurang dan adanya kemajuan yang berarti dalam menurunkan angka stunting di Desa Pamatata.
Muhammad Rachmat, DPK KKNT Unhas, memberikan instruksi kepada mahasiswa KKNT agar melakukan edukasi secara massal kepada kelompok sasaran seperti remaja putri, wanita usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, ibu balita, dan siswa di sekolah. Salah satu hal yang perlu didukung adalah edukasi mengenai tata cara cuci luka yang benar dalam menghadapi kasus gigitan anjing. Beliau juga menekankan pentingnya fokus pada perilaku prioritas pencegahan stunting, termasuk edukasi pendewasaan usia perkawinan. Selain itu, beliau juga mengingatkan tentang keberlanjutan upaya penurunan stunting melalui pelatihan kader menggunakan metode emo-demo yang telah disiapkan.
Dengan adanya kegiatan seminar awal ini, diharapkan mahasiswa KKNT Universitas Hasanuddin dapat melaksanakan program kerja mereka dengan baik dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya penurunan stunting di Desa Pamatata.