Jeneponto, 27 Juni 2025 – Mahasiswa Posko 6 PBL III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin telah melaksanakan kegiatan Edukasi mengenai pentingnya senam ibu hamil di Desa Pattiro, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini merupakan bagian dari rekonstruksi program senam ibu hamil yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu hamil terkait manfaat senam kehamilan sebagai upaya menjaga kebugaran fisik dan mental selama masa kehamilan, serta mempersiapkan tubuh menghadapi persalinan yang aman dan nyaman.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Juni 2025, bertempat di Kantor Desa Pattiro, dan dihadiri oleh para masyarakat, ibu hamil, beberapa suami yang turut mendampingi istrinya, kader kesehatan desa pattiro, serta mahasiswa Posko 6 PBL III. Pada kegiatan ini, mahasiswa menyampaikan edukasi tentang senam ibu hamil secara teoritis, tanpa pelaksanaan praktik langsung. Materi yang diberikan meliputi pengertian, tujuan senam hamil, waktu yang tepat untuk melakukan senam, manfaat senam bagi ibu dan janin, serta beberapa contoh gerakan ringan yang aman dilakukan selama kehamilan.
Meski tidak dilakukan praktik, peserta tetap menunjukkan antusiasme tinggi terhadap materi yang disampaikan. Sebagian besar ibu hamil mengaku belum pernah mendapat penjelasan khusus tentang senam hamil sebelumnya. Mereka merasa informasi yang diberikan mudah dipahami dan sangat bermanfaat untuk diterapkan secara mandiri di rumah dengan pendampingan keluarga.
“Baru kali ini saya tahu manfaat dan waktu yang aman untuk senam. Jadi lebih semangat untuk jaga kesehatan selama hamil,” ungkap Ibu Saribulan, salah satu peserta edukasi.
Edukasi ini juga sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama: SDG 3: Good Health and Well-Being, dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik selama kehamilan; SDG 4: Quality Education, melalui metode penyuluhan kesehatan yang mudah dipahami dan memberdayakan masyarakat.
Penanggung jawab kegiatan menyampaikan bahwa meskipun tidak dilakukan praktik langsung, edukasi ini diharapkan mampu menjadi bekal awal bagi ibu hamil untuk mulai melakukan gerakan sederhana di rumah. Mahasiswa juga mendorong kader kesehatan untuk melanjutkan kegiatan melalui sesi kelas ibu hamil desa secara berkala, termasuk pelatihan senam secara langsung apabila memungkinkan.
“Kami berharap ke depan edukasi ini dapat ditindaklanjuti oleh kader atau bidan desa melalui kelas ibu hamil rutin. Jika tersedia pendampingan tenaga kesehatan, praktik senam bisa mulai dilakukan secara langsung,” ujar salah satu mahasiswa Posko 6.
Selain dihadiri oleh ibu hamil, kegiatan edukasi ini juga mendapat dukungan dari para suami yang turut hadir mendampingi. Kehadiran mereka menunjukkan pentingnya keterlibatan keluarga, khususnya suami, dalam menjaga kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan. Dalam beberapa dokumentasi kegiatan, tampak suami yang aktif mendengarkan materi, yang menunjukkan bahwa edukasi ini tidak hanya berdampak bagi ibu hamil tetapi juga memperkuat dukungan dari lingkungan terdekat mereka.
Melalui edukasi ini, diharapkan tidak hanya ibu hamil yang memperoleh pemahaman dan motivasi untuk menjaga kebugaran selama kehamilan, tetapi juga suami sebagai pendamping utama dapat lebih memahami perannya dalam mendukung kesehatan fisik dan mental istrinya. Keterlibatan aktif keluarga, khususnya suami, menjadi kunci dalam menciptakan proses kehamilan dan persalinan yang sehat, aman, dan penuh dukungan.