Posko 4 Praktik Belajar Lapangan (PBL) 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) mengadakan seminar awal PBL 2 di Kantor Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, pada Rabu, 22 Januari 2025 pukul 11.00 WITA. Seminar ini bertujuan untuk memaparkan program intervensi kesehatan yang akan dilakukan oleh Mahasiswa Posko 4 di Desa Barana. Posko 4 PBL 2 FKM Unhas, yang dibimbing oleh dosen supervisor Bapak Dian Saputra Marzuki, S.K.M., M.Kes., terdiri atas delapan mahasiswa lintas departemen di FKM Unhas.
Seminar awal ini dihadiri oleh Kepala Desa Barana, aparat desa, kader posyandu, tokoh masyarakat, dan Dosen Supervisor Posko 4. Acara dimulai dengan laporan dari Koordinator Desa Posko 4, Aliyah Rizki, yang menyampaikan maksud, tujuan, dan harapan pelaksanaan PBL 2 di Desa Barana. Sambutan berikutnya disampaikan oleh dosen supervisor, Bapak Dian Saputra Marzuki, S.K.M., M.Kes., diikuti oleh Kepala Desa Barana, Bapak Haeruddin, yang menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan mahasiswa PBL. Sambutan terakhir diberikan oleh Bhabinkamtibmas setempat.
Pada sesi pemaparan program intervensi, mahasiswa menyampaikan rencana program kerja berdasarkan hasil pengumpulan data pada PBL 1. Salah satu intervensi utama adalah pembagian buku saku menu MPASI kepada ibu baduta di Desa Barana. Program ini bertujuan untuk mendukung pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-2 (Tanpa Kelaparan). Buku saku tersebut dirancang untuk membantu ibu-ibu dalam menyusun menu MPASI yang bergizi, sehingga kebutuhan nutrisi anak dapat terpenuhi.
Selain itu, mahasiswa juga merencanakan intervensi berupa edukasi kepada siswa sekolah menengah pertama di Desa Barana mengenai pengetahuan tentang stunting dan bahaya pernikahan dini. Edukasi ini mendukung pencapaian SDGs ke-2 (Tanpa Kelaparan) dan SDGs ke-3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan). Stunting merupakan indikator ketahanan pangan dan gizi, sehingga edukasi mengenai pencegahan stunting melalui asupan nutrisi yang memadai selama 1.000 hari pertama kehidupan diharapkan dapat mengurangi malnutrisi dan meningkatkan status gizi anak.
Sementara itu, edukasi tentang bahaya pernikahan dini menyoroti risiko kesehatan ibu dan bayi. Pernikahan dini sering kali menyebabkan kehamilan di usia muda yang berisiko terhadap komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, dan stunting pada anak. Dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menunda pernikahan, diharapkan angka kematian ibu dan bayi dapat berkurang, kesehatan reproduksi meningkat, dan perkembangan anak yang sehat dapat terwujud.
Melalui kegiatan seminar awal dan program intervensi yang telah direncanakan, Posko 4 PBL 2 FKM Unhas berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa Barana. Dukungan dan kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemangku kepentingan diharapkan mampu menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).