Desa Bontojai, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, 2 Februari 2025 – Posko 24 PBL II FKM UNHAS sukses gelar seminar akhir sebagai bentuk laporan dari rangkaian intervensi yang telah dilakukan di Desa Bontojai. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Bontojai pada pukul 10.00 WITA dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk Kepala Desa, aparat desa, kepala dusun, imam desa, imam dusun, kader posyandu, serta mahasiswa KKN STAI YAPNAS.
Posko 24 PBL II FKM UNHAS dengan Dosen Supervisior, yaitu Laksmi Trisasmita S.Gz., MKM dan 7 mahasiswa FKM Unhas yaitu Nur Latifah Sa’ada dari Departemen Kesehatan Lingkungan, Adibah Layanah dan Ikesy Tigris Marnando dari Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Nur Almawarsyah Ishak dari Departemen Manajemen Rumah Sakit, Izzatul Athifah dan Safira Khaerunnisa. A dari Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dan Mirna Gusmiarni dari Departemen Epidemiologi.
Dalam seminar akhir ini, Posko 24 memaparkan hasil intervensi yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Beberapa intervensi yang dilakukan berupa, edukasi pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri di MTs Borongtala, edukasi bahaya asap rokok di SMA Yaspit Wahidah Bontojai, sosialisasi pentingnya imunisasi dasar dan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dan sosialisasi gizi seimbang pada ibu hamil dan baduta, pemasangan poster pentingnya imunisasi dasar lengkap dan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Selain itu pemasangan papan wicara bahaya merokok, distribusi kalender 1000 HPK, dan distribusi buku saku pencegahan stunting juga turut dilaksanakan. Semua intervensi yang dilakukan mendapatkan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat yang turut serta dalam mendukung dan membantu intervensi yang telah dilaksanakan. Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya apresiasi positif yang diberikan.
Intervensi yang telah dilakukan Posko 24 secara langsung berkontribusi terhadap pencapaian beberapa poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Pada poin ke-2 Zero Hunger, Distribusi kalender 1000 HPK dan buku saku pencegahan stunting berkontribusi terhadap upaya penurunan angka stunting di masyarakat. Pada poin ke-3 Good Health and Well-Being, Melalui edukasi konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), bahaya asap rokok, serta pentingnya imunisasi dan gizi seimbang, program ini mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Pada poin ke-4 Quality Education, Edukasi yang diberikan kepada remaja putri, siswa SMA, serta ibu hamil dan baduta membantu meningkatkan kesadaran serta pemahaman mengenai kesehatan dan gizi dan poin ke-17 Partnerships for The Goals, Kolaborasi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, aparat desa, dan kader Posyandu mencerminkan sinergi multipihak dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
Salah satu perwakilan tokoh masyarakat yang turut hadir dalam seminar tersebut, khususnya kepala desa menyampaikan rasa terima kasih atas upaya yang telah dilakukan oleh mahasiswa. “Alhamdulillah, kami dari pihak desa sangat berterima kasih banyak sama teman-teman mahasiswa. Semua program yang sudah dilakukan, mulai dari sosialisasi TTD, bahaya rokok, imunisasi, sampai pencegahan stunting, sangat bantu warga kami. Sekarang, masyarakat jadi lebih paham tentang pentingnya jaga kesehatan. Kami harap, program seperti ini bisa terus jalan, tidak cuma di Desa Bontojai, tapi juga bisa menjangkau desa-desa lain. Terima kasih banyak atas dukungannya, semoga kerjasama ini terus berlanjut untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya. Warga setempat juga mengungkapkan harapan agar program serupa dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dengan cakupan yang lebih luas dan intervensi yang lebih mendalam. Dengan selesainya seminar akhir ini, diharapkan agar edukasi dan intervensi yang telah dilakukan bisa diterapkan terus oleh masyarakat Desa Bontojai. Posko 24 PBL II FKM UNHAS berharap program ini dapat memberi dampak positif yang berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya.