Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja tentang pengetahuan bahaya asap rokok sejak dini, mahasiswa Posko 7 Praktik Belajar Lapangan II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (PBL II FKM Unhas) melaksanakan penyuluha peningkatan pengetahuan bahaya asap rokok Kegiatan ini diikuti oleh 19 orang siswa SMPN 7 Bangkala Barat dan berlangsung di sekolah tersebut pada hari jumat tanggal 24 januari 2025, pukul 09.00 WITA hingga selesai.
Pada tahun 2024, prevalensi perokok aktif di Indonesia mencapai sekitar 70 juta orang, dengan 7,4% di antaranya adalah anak usia 10-18 tahun, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan dari 9,1% pada Riskesdas 2018, jumlahnya tetap tinggi dibandingkan target RPJMN 2020-2024 sebesar 8,7%. Kelompok usia 15-19 tahun merupakan perokok terbanyak (56,5%), diikuti usia 10-14 tahun (18,4%). Selain itu, penggunaan rokok elektrik meningkat signifikan, dipromosikan melalui media sosial dan influencer, yang menjadi tantangan besar dalam pengendalian tembakau di kalangan remaja.
Tujuan dari edukasi ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang pentingnya pengetahuan mengenai bahaya asap rokok dan penyakit menular sejak dini. Kegiatan ini dimulai dengan pengisian pre-test untuk mengetahui pengetahuan awal peserta. Kemudian, Andri Adrian dari Posko 7 menyampaikan materi dengan judul “Bahaya asap rokok”. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan games berhadiah dan beberapa sesi ice breaking untuk meningkatkan interaksi, focus dan kenyamanan peserta.
“Saya senang mengikuti kegiatan seperti ini di sekolah. Penjelasan yang diberikan dipahami, dan leaflet yang dibagikan sangat membantu saya memahami bahaya merokok sejak dini,” ujar Anugrah , salah satu siswa yang hadir.
Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai bahaya asap rokok dampaknya bagi anak remaja, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini. Mahasiswa PBL 2 FKM Unhas memberikan pemaparan mengenai dampak dari paparan asap rokok. Edukasi peningkatan pengetahuan tentang bahaya asap rokok merupakan salah satu langkah dalam upaya pencegahan stunting di Desa Garassikang, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDG 3.5, yaitu “Mengurangi konsumsi tembakau dan zat adiktif lainnya” dapat dilakukan dengan tidak merokok dan saling mengingatkan antar siswa dan Masyarakat” yang semuanya berperan penting dalam menekan angka stunting.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga mencakup sintervensi fisik berupa pemasangan papan wicara tentang bahaya merokok dengan melibatkan para siswa untuk ikut serta dalam pemasangan papan wicara. Papan tersebut dirancang khusus dengan larangan merokok serta informasi mengenai dampak negatifnya, sehingga diharapkan dapat menjadi pengingat bagi remaja untuk menjaga kesehatan.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para siswa, yang turut aktif berdiskusi mengenai bahaya merokok di kalangan remaja saat ini. Mahasiswa PBL 2 FKM Unhas Posko 7 berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kesehatan kepada siswa maupun masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya merokok. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam mendukung program kesehatan di wilayah tersebut.