Bulu Tellue, 16 Januari 2024 – Posko 32 Praktik Belajar Lapangan (PBL) II telah menyelenggarakan pelatihan dan pembuatan penjernihan air sederhana yang dilakukan secara door to door. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa perwakilan rumah tangga yang memiliki kualitas fisik air yang kurang baik. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Bulu Tellue, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 – 17.00 WITA.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PBL I, terdapat beberapa rumah tangga yang kondisi fisik air nya termasuk dalam kategori keruh yaitu sebesar 18,4%, berbau sebesar 3,2%, berlumut sebesar 2,4%, berwarna sebesar 1,6%, dan berasa sebesar 0,8%. Hal ini menjadi masalah di Desa Bulu Tellue dikarenakan lebih dari 10% masyarakat memiliki kondisi fisik air yang kurang memadai atau dalam kondisi tidak bersih. Oleh sebab itu, pelatihan dan pembuatan penjernihan air sederhana ini diharapkan dapat menjadi solusi sederhana bagi masyarakat Desa Bulu Tellue yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas fisik air mereka.
Kegiatan ini berhasil dilakukan dengan respon peserta yang antusias dalam membuat penjernihan air sederhana. Pelatihan ini sebelumnya dibawakan pengantar materi mengenai bagaimana pentingnya air bersih, hal-hal yang dapat mencemari air, penyakit yang berpotensi muncul jika air tercemar serta pencegahannya. Sebelum materi juga dilakukan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta terkait materi yang akan disampaikan. Kemudian juga dilakukan post-test setelah penyampaian materi yang bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman dan penerimaan peserta terhadap materi yang telah disampaikan. Kedua test tersebut secara garis besar bertujuan untuk mengukur sejauh mana kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta. Setelah post-test dilakukan, peserta diajak untuk membuat alat penjernihan sederhana dengan mengikuti instruksi pemateri. Peserta juga melihat secara langsung terjadinya perubahan air yang dimasukkan ke alat tersebut, dimana air tersebut awalnya sangat keruh menjadi jernih setelah melewati beberapa tahap dalam alat penjernihan sederhana.
Pelatihan dan pembuatan penjernihan air sederhana merupakan langkah konkrit yang diharapkan dapat mencapai tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) ke-6, yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak dengan fokus pada peningkatan kualitas fisik air. Kegiatan ini tidak hanya mencakup penjernihan air, tetapi juga kesadaran tentang sanitasi. Kegiatan ini merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat agar dapat memproduksi dan mengoperasikan alat penjernihan air sederhana secara mandiri, menciptakan keberlanjutan dan kemandirian dalam menjaga kualitas air bersih. Hal ini juga didukung oleh pembagian booklet kepada peserta untuk menjadi sumber referensi yang mudah diakses. Dengan pengadaan booklet ini, diharapkan peserta dapat lebih efektif dalam memahami dan menerapkan apa yang telah disampaikan sehingga berpotensi untuk meningatkan kualitas fisik air yang merujuk pada peningkatan kesehatan masyarakat.