Kalimporo, [31 Januari 2025] – Mahasiswa Program Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM UNHAS) Posko 16 mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kompos berbahan dasar bonggol jagung dan pupuk kandang di Desa Kalimporo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah organik menjadi produk bernilai guna.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberikan pemaparan mengenai manfaat dan teknik pembuatan pupuk kompos, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanah pertanian warga. Sosialisasi ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, khususnya petani dan pelaku usaha pertanian di Desa Kalimporo.
Peserta mempraktikkan langsung proses pembuatan pupuk kompos dengan bahan utama bonggol jagung yang sebelumnya dianggap limbah serta pupuk kandang sebagai bahan campuran. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi solusi pengelolaan limbah pertanian yang lebih efektif serta mendukung pertanian berkelanjutan di desa tersebut.
Salah satu mahasiswa PBL II FKM UNHAS Posko 16, Rina Aryana menyampaikan bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lokal serta mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. “Kami berharap ilmu yang dibagikan hari ini dapat diterapkan oleh masyarakat untuk meningkatkan hasil pertanian mereka sekaligus menjaga lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari perangkat desa dan kelompok tani setempat. Kepala Desa Kalimporo (Bapak Hasbibi Arsyad) mengapresiasi inisiatif mahasiswa FKM UNHAS yang telah memberikan wawasan baru kepada masyarakat terkait pemanfaatan limbah pertanian. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Kalimporo semakin aktif dalam mengembangkan inovasi pertanian yang ramah lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui pengelolaan limbah yang lebih produktif.