Gantarang- Penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) semakin marak di Indonesia. Sejalan dengan tren digitalisasi, sosialisasi penggunaan QRIS pun gencar dilakukan untuk menjangkau pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Desa Gantarang.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN) Pengembangan Ekonomi Kreatif Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 112 di bawah supervisi DPK KKN Muhammad Rachmat melaksanakan program kerja tentang Optimalisasi Ekonomi Digital dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui QRIS di Desa Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Kamis (25/7/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode sosialisasi dan mengangkat tema “QRIS Untuk UMKM, Tingkatkan Penjualan Permudah Transaksi”. Kegiatan ini melibatkan para pelaku UMKM yang ada di Desa Gantarang dengan menggunakan media brosur yang berisi tentang apa itu QRIS, manfaat, cara daftar, dan cara penggunaan QRIS. Pada kesempatan itu, mahasiswa KKNT Unhas melakukan sosialisasi kepada empat orang pelaku UMKM yaitu Bapak Ismail, Bapak Rahmatullah, Ibu Fanelli, dan Bapak Umar.
Risma selaku penanggungjawab dari program kerja ini menjelaskan bahwa sosialisasi ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman UMKM tentang manfaat QRIS dan mendorong mereka untuk segera mengadopsi teknologi pembayaran non-tunai ini. “QRIS tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga meningkatkan keamanan dan transparansi dalam berbisnis,” ujarnya.
Meskipun QRIS menawarkan banyak kemudahan bagi UMKM, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi seperti keterbatasan akses internet dan kurangnya pemahaman teknologi.