Home / Uncategorized

Selasa, 28 Januari 2025 - 10:45 WIB

Implementasi SPAL Sederhana oleh Mahasiswa PBL II FKM Unhas di Butta Barakka sebagai Upaya Mendukung SDGs 6

Doc. Mahasiswa Posko 3 PBL II FKM Unhas bersama masyarakat Butta Barakka saat melakukan pembuatan percontohan Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) Sederhana di lingkungan Butta Barakka, Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto (Istimewa)

Doc. Mahasiswa Posko 3 PBL II FKM Unhas bersama masyarakat Butta Barakka saat melakukan pembuatan percontohan Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) Sederhana di lingkungan Butta Barakka, Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto (Istimewa)

Mahasiswa Posko 3 Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan percontohan Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) Sederhana di lingkungan Butta Barakka, Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto, pada Selasa, 28 Januari 2025 pukul 09.30 WITA.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Posko 3 PBL II FKM Unhas berdasarkan arahan dari supervisor, Ibu Rizky Chaeraty Syam, S.K.M., M.Kes, Setelah melakukan identifikasi pada PBL I, ditemukan bahwa masih banyak masyarakat di Kelurahan Bulujaya yang belum memahami pentingnya pengelolaan air limbah rumah tangga dengan benar. Banyak rumah tangga yang membuang air limbah kamar mandi dan dapur langsung ke tanah atau saluran terbuka tanpa sistem penampungan yang memadai. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dengan mengurangi pencemaran akibat pembuangan air limbah rumah tangga tanpa pengelolaan. Program ini melibatkan masyarakat dalam pembuatan SPAL sederhana sehingga dapat diterapkan secara mandiri, guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Program percontohan SPAL sederhana ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa Posko 3 PBL II FKM Unhas untuk mendukung pencapaian tujuan ke-6 dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yang berfokus pada “Air Bersih dan Sanitasi yang Layak”. SDGs ke-6 bertujuan untuk memastikan akses universal terhadap air minum yang aman dan terjangkau, meningkatkan kualitas pengelolaan air, serta memperbaiki sanitasi dan higiene masyarakat secara berkelanjutan. Dengan melaksanakan kegiatan ini, mahasiswa berkontribusi pada pengurangan pencemaran air, peningkatan kualitas sanitasi rumah tangga, serta pemberdayaan masyarakat untuk mengelola air limbah dengan cara yang ramah lingkungan. Melalui pengenalan SPAL sederhana, program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat, mengurangi risiko pencemaran, dan mendukung akses air bersih yang lebih baik bagi masyarakat setempat.

Baca Juga  EDUKASI WUS DENGAN GLORI - GLOSARIUM NUTRISI: PERBAIKI GIZI UNTUK CEGAH STUNTING DI DESA BEROANGING, KECAMATAN BANGKALA BARAT

Kegiatan praktik pembuatan SPAL sederhana melibatkan 19 warga di lingkungan Butta Barakka. Proses pembuatan SPAL sederhana di lingkungan Butta Barakka dilakukan oleh mahasiswa PBL II Posko 3 FKM UNHAS bersama masyarakat setempat. Kegiatan dimulai dengan penggalian tanah, diisi batu kali untuk memperkuat struktur, kemudian lapisan serabut kelapa atau ijuk, pasir, dan kerikil untuk menyaring air limbah sebelum meresap ke tanah. Setelah itu, ditutup dengan seng dan ditimbun tanah untuk menghindari bau. Pembuatan ini dilakukan secara gotong-royong sebagai solusi sederhana dan berkelanjutan untuk pengelolaan air limbah rumah tangga.

Baca Juga  SEMINAR AWAL PBL III FKM UNHAS DI DESA GUNUNG SILANU: POSKO 19 BAHAS EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

Seluruh kegiatan berjalan dengan lancar berkat antusiasme masyarakat yang sangat mendukung keberlanjutan program ini. Pembuatan SPAL sederhana ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air limbah yang ramah lingkungan.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lingkungan Butta Barakka, Dg Rani, menyampaikan, “Kami sangat berterima kasih atas program yang dilaksanakan oleh mahasiswa, dan kami berharap semoga SPAL sederhana yang telah dibuat bisa dicontoh oleh masyarakat lainnya.”ujarnya. Ucapan ini menggambarkan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan serta harapan agar sistem ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi kebersihan dan kesehatan lingkungan di Butta Barakka.

Lebih lanjut, Dg Rani menambahkan, “Kami berharap agar sistem SPAL ini tidak hanya menjadi contoh di lingkungan Butta Barakka, tetapi juga dapat diadaptasi oleh lingkungan lain di Kelurahan Bulujaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.” Ucapan ini menunjukkan keyakinan bahwa keberlanjutan program ini dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas untuk masyarakat sekitar.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Forum KAP RCCE+ Fasilitasi Pendampingan TPK BKKBN Zero Dose Immunization di Provinsi Sulawesi Selatan

Uncategorized

Eduakasi Kreatif Melalui Media Pop Up: Pencegahan Stunting untuk Ibu Hamil, Baduta, Wanita Usia Subur dan Remaja Putri

Uncategorized

Yudisium FKM Unhas Juli 2025: Angkatan 2021 Penuhi Deretan Alumni Baru

Uncategorized

Seminar Awal Mahasiswa PBL I FKM Unhas di Kelurahan Salokaraja, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng: Membangun Kolaborasi Awal dalam Identifikasi Permasalahan Kesehatan Masyarakat

Uncategorized

Dari Sampah Plastik Menjadi Manfaat: Demonstrasi Ecobrick untuk Ibu Rumah Tangga di Desa Karelayu

Uncategorized

PKKMB FKM Unhas Hadirkan Peneliti Stanford University Bahas Sampah dan Penyakit Tular Nyamuk

Uncategorized

Posko 29 PBL III FKM UNHAS Lakukan Evaluasi Intervensi Rumah Bebas Asap Rokok di Dusun Bontomanai dan Parangbembeng

Uncategorized

Evaluasi Program Pemasangan Poster Cegah Pernikahan Dini di MTSN 3 Jeneponto oleh Mahasiswa Posko 6 PBL III FKM Unhas