Kelurahan Manorang Salo, 25 Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (PBL) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam Posko 30 Kelurahan Manorang Salo telah melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung dalam dua sesi, yaitu bersama kader posyandu pada tanggal 23 Juli 2025 dan bersama masyarakat umum pada 24 Juli 2025, bertempat di Posko 30 Manorang Salo. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali masalah yang dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya terkait kesehatan, lingkungan, dan akses pelayanan kesehatan, serta menganalisis masalah prioritas yang perlu segera ditangani.
Diskusi bersama kader posyandu mengungkap berbagai persoalan yang mereka temui langsung di lapangan, antara lain pengelolaan sampah yang belum memadai, peningkatan kasus hipertensi dan diabetes, serta munculnya kasus kehamilan usia dini yang kerap tidak terdeteksi sejak awal. Selain itu, kader juga menyoroti rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai HIV/AIDS, serta masih kuatnya kepercayaan terhadap mitos dan pantangan selama kehamilan. Masalah kesehatan anak seperti gatal-gatal dan diare pun menjadi perhatian, yang umumnya disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang bersih.
Sementara itu, FGD bersama masyarakat juga menegaskan permasalahan serupa. Sampah menjadi masalah utama, di mana banyak warga masih membuang sampah ke sungai, pinggir jalan, atau membakar di tempat terbuka karena tidak adanya sistem pengangkutan sampah yang teratur. Hipertensi juga menjadi penyakit yang banyak dikeluhkan, namun masih rendah kesadaran untuk melakukan pemeriksaan rutin. Selain itu, masyarakat juga mengungkapkan masalah sanitasi, keterbatasan pelayanan di puskesmas, serta keberadaan pantangan tradisional yang berpengaruh pada perilaku kesehatan, khususnya pada ibu hamil.
Berdasarkan diskusi dan analisis bersama, dua masalah utama yang diprioritaskan untuk segera diintervensi adalah pengelolaan sampah dan penanganan hipertensi. Warga menyampaikan kesediaan untuk membayar iuran jika tersedia sistem pengangkutan sampah yang rutin dan teratur. Untuk hipertensi, disarankan adanya pendekatan personal melalui kunjungan rumah dan edukasi berkelanjutan. Masyarakat juga berharap penyuluhan dilakukan secara langsung ke rumah warga, bukan hanya di kelurahan, serta peningkatan sarana dan prasarana medis di puskesmas, termasuk ketersediaan alat dan oksigen.
Melalui kegiatan FGD ini, mahasiswa PBL memperoleh gambaran nyata mengenai kondisi kesehatan dan lingkungan masyarakat Kelurahan Manorang Salo. Hasil diskusi ini akan menjadi dasar dalam penyusunan rencana intervensi mahasiswa selama pelaksanaan PBL selanjutnya. Diharapkan, kegiatan ini dapat berkontribusi nyata dalam perbaikan kondisi kesehatan dan lingkungan di Kelurahan Manorang Salo, serta mempererat kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pihak kelurahan.
Kegiatan FGD yang dilakukan bersama kader posyandu dan masyarakat ini tidak hanya menjadi sarana identifikasi masalah, tetapi juga sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak) dan SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan). Masalah seperti pengelolaan sampah, hipertensi, dan kehamilan usia dini merupakan isu nyata yang memerlukan pendekatan lintas sektor. Selain itu, kegiatan ini turut mendukung visi pembangunan nasional dalam Asta Cita, khususnya Asta Cita ke-1 (menghadirkan kembali negara untuk melindungi seluruh warga negara), ke-5 (meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia), dan ke-7 (membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat desa dan kelurahan).