Jumat 27, Juni 2025 Tamanroya, Jeneponto– Mahasiswa Posko 31 Praktik Belajar Lapangan III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin melaksanakan evaluasi program edukasi bahaya paparan asap rokok. Kegiatan ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan penyuluhan yang sebelumnya diberikan kepada siswa-Siswi yang baru saja naik ke kelas VI sekolah dasar di SD Inpres 14 Tamalatea, Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
Evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan mengenai dampak negatif asap rokok terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, serta kaitannya dengan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan di SD Inpres 14 Tamalatea dan dilakukan door to door ke rumah siswa-siswi. Peserta kegiatan terdiri dari siswa kelas VI sekolah Dasar. Evaluasi dilakukan melalui post test, diskusi interaktif, dan observasi perilaku siswa terhadap lingkungan perokok di sekitarnya.
Sebelumnya, hasil pre test menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum memahami bahwa paparan asap rokok, baik secara langsung maupun tidak langsung (perokok pasif), dapat menyebabkan gangguan pernapasan, menurunkan imunitas, serta berdampak pada penyerapan nutrisi—faktor yang turut meningkatkan risiko stunting. Melalui penyuluhan yang disampaikan secara komunikatif, siswa diperkenalkan pada bahaya zat beracun dalam rokok dan hubungannya terhadap kejadian stunting pada anak, serta pentingnya menjaga lingkungan bebas asap rokok di rumah dan sekolah.
Program ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-3, yaitu “Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.” Edukasi mengenai bahaya paparan asap rokok kepada anak-anak sekolah dasar merupakan langkah strategis dalam membangun generasi yang lebih sehat, tangguh, dan sadar akan pentingnya lingkungan hidup yang bersih dan aman.
Melalui peningkatan pengetahuan sejak usia dini, program ini turut berkontribusi dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular serta penguatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, kegiatan ini mendorong terbentuknya kesadaran kolektif terhadap risiko kesehatan akibat paparan asap rokok, sekaligus memperkuat perlindungan bagi kelompok rentan, khususnya anak-anak, sebagai bagian dari strategi promotif dan preventif dalam sistem kesehatan masyarakat.
Mahasiswa FKM Unhas berharap bahwa hasil evaluasi ini dapat menjadi contoh penerapan edukasi kesehatan preventif yang menyasar kelompok usia dini. Integrasi antara penyuluhan, evaluasi, dan keterlibatan aktif sekolah serta keluarga menjadi strategi efektif dalam mencegah stunting dan membentuk generasi yang lebih sehat di masa depan.