Jeneponto, 26 Juni 2025 – Mahasiswa Posko 6 PBL III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin telah sukses merampungkan penilaian terhadap program intervensi pemasangan stiker bahaya merokok dalam rumah. Evaluasi ini dilakukan secara menyeluruh pada hari kamis di Desa Pattiro, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengukur sejauh mana efektivitas intervensi yang telah dilakukan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, melihat keberlanjutan stiker yang terpasang, serta mengidentifikasi perubahan perilaku merokok di lingkungan rumah tangga. menggelar
Dalam mendapatkan gambaran yang komprehensif, kami menggunakan metode door-to-door. Tim posko 6 mendatangi langsung rumah yang menjadi target intervensi. Di setiap kunjungan, kami tidak hanya melakukan observasi visual terhadap keberadaan dan kondisi stiker, tetapi juga berdialog singkat dengan kepala keluarga atau anggota keluarga yang ada di rumah. Pendekatan ini memungkinkan kami untuk menggali informasi langsung mengenai pemahaman mereka tentang bahaya merokok dalam rumah dan apakah ada perubahan kebiasaan setelah stiker terpasang.
Dari sesi wawancara singkat, kami mencatat adanya peningkatan kesadaran masyarakat. Mayoritas responden, menyatakan bahwa mereka kini lebih memahami risiko merokok dalam rumah setelah melihat stiker dan menerima penjelasan awal. Meskipun demikian perubahan perilaku membutuhkan waktu, kami melihat adanya sinyal positif. Adanya penurunan frekuensi merokok dalam rumah, dan rumah lainnya mengindikasikan adanya pergeseran lokasi merokok dari dalam ke luar rumah. Sebagai contoh, beberapa kepala keluarga secara terbuka menyampaikan bahwa mereka kini lebih memilih merokok di teras atau halaman demi menjaga kesehatan anak-anak dan anggota keluarga lainnya yang tidak merokok.
Pemasangan stiker “Stop Merokok di Dalam Rumah!” dan evaluasinya mendukung pencapaian SDG 3, khususnya Target 3.4 dan 3.9, dengan mendorong pengurangan kebiasaan merokok di dalam rumah. Program ini membantu menekan risiko penyakit tidak menular seperti kanker paru dan penyakit jantung melalui pengurangan paparan asap rokok pasif. Evaluasi menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku, seperti beralih merokok di luar rumah untuk melindungi keluarga. Meskipun tidak secara langsung bagian dari FCTC WHO, upaya ini turut memperkuat pengendalian tembakau dan mendukung Target 3.4. Selain itu, inisiatif ini berkontribusi terhadap SDG 11, terutama Target 11.6, dengan menciptakan lingkungan rumah yang lebih sehat dan mengurangi polusi udara dalam ruangan. Hal ini mendukung terciptanya komunitas yang lebih aman dan berkelanjutan, termasuk di wilayah pedesaan seperti Desa Pattiro.
Berdasarkan temuan evaluasi ini, dapat disimpulkan bahwa intervensi pemasangan stiker bahaya merokok dalam rumah di Desa Pattiro telah cukup berhasil dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan memicu diskusi internal keluarga mengenai bahaya rokok. Meskipun demikian, perubahan perilaku secara menyeluruh masih memerlukan upaya berkelanjutan.