Home / Uncategorized

Minggu, 10 November 2024 - 16:05 WIB

CISDI Goes to Campus di FKM Unhas: Membangun Ruang Nyaman untuk Kesehatan Mental Mahasiswa

Doc. CISDI Goes to Campus di FKM Unhas (Istimewa)

Doc. CISDI Goes to Campus di FKM Unhas (Istimewa)

Program CISDI Goes to Campus (CGTC) kembali hadir di Universitas Hasanuddin (Unhas), pada 10 November 2024. Kali ini terselenggara di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dengan tema *“It’s Okay Not to Be Okay: Bikin Ruang Nyaman di Kampus Kita”. Seminar ini menjadi salah satu rangkaian Dies Natalis ke-42 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, yang berhasil menarik perhatian mahasiswa bukan hanya berasal dari Unhas tetapi juga dari kampus lain yang ikut hadir untuk membahas pentingnya kesehatan mental di lingkungan kampus.

Acara yang digelar di Aula Prof. Hardjoeno, Gedung Pascasarjana Unhas ini menghadirkan narasumber yang berkompeten dan inspiratif, di antaranya Diah Satyanis Saminasih, M.Sc (Founder & CEO CISDI), Grestin Sandy R, S.Psi., M.Si., Psikolog (Koordinator Divisi Konseling dan Psikoterapi UNHAS), Dr. Indra Fajarwati Ibnu, SKM., M.A (Kepala Lab Audio Visual Aids dan Ketua Tim Media FKM UNHAS), Sayyid Muhammad Jundullah, S.IP (Advocacy Officer CISDI). Para narasumber membahas berbagai aspek kesehatan mental, mulai dari pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang mendukung hingga bagaimana kita bisa membantu teman yang sedang berjuang dengan isu mental. Mahasiswa diberikan ruang untuk berbagi pengalaman pribadi dan bertanya langsung tentang tantangan mental yang sering muncul di dunia perkuliahan.

Baca Juga  Tekanan Darah Tinggi Bukan Lagi Ancaman: Mahasiswa KKN-PK Unhas Edukasi Bahaya Hipertensi Di Desa Bungeng

Acara ini tak hanya diisi dengan pemaparan materi, tetapi juga diskusi yang penuh dengan pertanyaan tajam dari mahasiswa. Beberapa pertanyaan yang muncul di antaranya adalah: “Apakah ada hubungan antara neurosains dan perkembangan mental seseorang?”, “Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu teman yang sedang menghadapi masalah kesehatan mental?”, hingga “Bagaimana kekuatan iman dan ketaatan beragama bisa membantu seseorang mengatasi masalah kesehatan mental?” Diskusi ini semakin memperkaya pemahaman peserta tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama di tengah-tengah kesibukan akademik yang sering kali menambah tekanan. Para narasumber berbagi perspektif mereka, Diah Satyanis Saminasih selaku narasumber mengingatkan bahwa kesehatan mental adalah bagian yang tak terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan, dan kita semua perlu lebih terbuka untuk membicarakannya.

Salah satu poin penting yang diangkat dalam acara ini adalah pentingnya menciptakan ruang nyaman di kampus. CISDI menekankan bahwa setiap peserta berhak untuk bebas dari perundungan, diskriminasi, dan kekerasan dalam bentuk apapun. Semua pihak yang terlibat dalam acara ini diajak untuk saling mendengarkan dan memberikan ruang bagi masing-masing orang untuk berekspresi tanpa takut dihukum atau dihakimi. Sebagai bagian dari acara, para peserta diajak untuk turut serta dalam kuis interaktif melalui aplikasi Slido, serta berbagi pengalaman melalui diskusi pada sesi talkshow. Hal ini tidak hanya menambah keseruan acara, tetapi juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih memahami bagaimana menciptakan kampus yang lebih inklusif dan peduli terhadap isu kesehatan mental.

Baca Juga  Posko 23 PBL II FKM Unhas Berkolaborasi dengan BKKBN dalam Penyuluhan Bahaya Pernikahan Dini di SMPN 7 Tamalatea, Jeneponto

Di akhir acara, Diah Satyanis Saminasih menegaskan, “We have hope. This country still has hope. Kita punya kekuatan orang muda yang luar biasa: pekerja keras, pemikir kritis, pemberani, tidak menghakimi, dan inklusif.” Pesan ini menyentuh banyak hati, mengingatkan kita bahwa perubahan dimulai dari setiap individu, terutama generasi muda yang memiliki semangat luar biasa.

Dengan semakin terbukanya pembicaraan tentang kesehatan mental, CISDI Goes to Campus tidak hanya menjadi seminar, tetapi juga menjadi ajang penting untuk membangun kesadaran dan meruntuhkan stigma seputar isu ini di kalangan mahasiswa. Program ini akan terus hadir di kampus-kampus lain di Indonesia, memberikan kesempatan lebih banyak bagi mahasiswa untuk terlibat dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan mendukung kesehatan mental.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Mahasiswa KKN-PK Unhas Gelar Edukasi DAGUSIBU di MA Al-Husra Bungeng, Desa Bungeng, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto: Tanamkan Kesadaran Remaja dalam Menggunakan Obat secara Benar dan Aman

Uncategorized

Posko 20 PBL II FKM Unhas: Edukasi MP-ASI Berbahan Pangan Lokal untuk Dukung SDGs dan Pencegahan Stunting di Desa Kapita, Jeneponto

Uncategorized

“FKM Unhas Bahas Topik Krusial Melalui Guest Lecture: Pemetaan Spasial Tuberkulosis dan Diabetes Melitus di Indonesia”

Uncategorized

Pelatihan Pupuk Kompos Metode Takakura: Strategi Desa Pallantikang Menuju Pembangunan Berkelanjutan dan Pencapaian SDGs

Uncategorized

FKM Unhas: Menuju Pembukaan Program Profesi Dietisien yang Siap Diluncurkan pada 2025

Uncategorized

PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGELOLA LIMBAH MANDIRI (PANGLIMA) OLEH TIM PPK ORMAWA LD AL-‘AAFIYAH UNHAS

Uncategorized

MAHASISWA FKM UNHAS IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA TELLULIMPOE: Praktik Belajar Lapangan 1 Berhasil Memetakan Prioritas Masalah Stunting, Pengelolaan Sampah, dan Hipertensi

Uncategorized

FKM Unhas Menggelar Yusidisum dan Ramah Tamah Pelepasan Alumni Wisuda Periode Oktober 2024