Dua dosen Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Rahayu Indriasari, SKM, M.Sc, Ph.D dan Dr. Nurzakiah, SKM, MKM, Dietisien, berpartisipasi aktif dalam 23rd International Congress of Nutrition (ICN) yang berlangsung di Palais des Congrès de Paris, Prancis, pada 24–29 Agustus 2025.
Kongres internasional bergengsi yang digelar setiap empat tahun sekali oleh International Union of Nutritional Sciences (IUNS) ini menghadirkan lebih dari 3.000 peserta dari 130 negara. Tahun ini, ICN mengangkat tema besar “Sustainable Food for Global Health” yang membahas berbagai topik aktual, mulai dari perubahan iklim, ketahanan pangan, ultra-processed food, diet Mediterania, hingga konsep precision dan personalized nutrition yang saat ini menjadi tren riset global di bidang gizi.
Dalam forum internasional tersebut, Rahayu Indriasari dipercaya menyampaikan presentasi oral berjudul:
“Nutrition education through mobile app improved knowledge but had limited impact on anemia prevention practices among adolescent girls from low-mid socioeconomic backgrounds.”
Penelitian ini memaparkan efektivitas intervensi edukasi gizi berbasis aplikasi smartphone dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang anemia, sekaligus menyoroti keterbatasannya dalam mengubah praktik pencegahan anemia. Hasil penelitian ini relevan dengan SDG 3 (Good Health and Well-Being) dan SDG 4 (Quality Education) karena berfokus pada peningkatan kesehatan remaja melalui pendekatan edukasi inovatif yang memanfaatkan teknologi digital.
Sementara itu, Nurzakiah mempresentasikan hasil penelitiannya melalui e-Poster berjudul:
“Perception of Multiple Micronutrient Supplementation (MMS) and Iron-Folic Acid (IFA) Supplements Among Pregnant and Postpartum Women: A Study in Indonesia.”
Riset ini menyoroti persepsi ibu hamil dan pascapersalinan terhadap konsumsi suplementasi MMS dan IFA, yang berperan penting dalam pencegahan anemia dan peningkatan kesehatan ibu serta bayi. Temuan ini mendukung upaya pencapaian SDG 2 (Zero Hunger) dan SDG 3 (Good Health and Well-Being), khususnya dalam konteks gizi ibu dan anak sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.
Selama enam hari penuh, kongres yang dipimpin oleh Prof. Jacques Delarue (Ketua Panitia ICN ke 23) dan Dr. Lynnette M. Neufeld (Presiden IUNS) berlangsung lancar dengan agenda yang padat dan dinamis. Menariknya, terdapat tujuh simposium khusus yang disiapkan bagi negara berpendapatan rendah, sebagai bentuk kepedulian komunitas ilmiah global terhadap pemerataan pengetahuan dan kolaborasi riset lintas negara.
Partisipasi dosen Unhas dalam ICN 2025 menjadi sebuah kebanggaan sekaligus momentum penting. Selain memperkenalkan hasil riset ke panggung dunia, kegiatan ini juga membuka peluang luas untuk membangun jejaring dengan peneliti dan institusi internasional. Hal ini menegaskan komitmen Universitas Hasanuddin untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals, baik di tingkat nasional maupun global.