Makassar – Dalam upaya mempersiapkan pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Dietisien, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin menggelar workshop bertajuk “Persamaan Persepsi Modul Pembelajaran Rotasi Pendidikan Profesi Dietisien”. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid di Ruangan ICONS lantai 2 FKM Unhas dan juga melalui platform Zoom Meeting.
Workshop ini dihadiri oleh dosen, tenaga pendidik, serta perwakilan calon pembimbing dari berbagai wahana praktik seperti rumah sakit, puskesmas, katering, dan hotel. Kegiatan ini diadakan untuk menyamakan pemahaman antara dosen pembimbing dan calon pembimbing lahan praktik terkait isi dan implementasi modul pembelajaran rotasi gizi klinik, gizi masyarakat, dan manajemen pelayanan makanan.
Dalam sambutannya, Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya workshop tersebut. Ia menekankan pentingnya persiapan infrastruktur dan koordinasi lintas pihak dalam menyambut hadirnya program profesi ini. “Program Profesi Dietisien adalah langkah strategis untuk menjawab kebutuhan tenaga gizi profesional di Indonesia,” ujarnya.
Acara ini menghadirkan narasumber utama Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., AN., APD., Ph.D., Ketua Prodi Pendidikan Profesi Dietisien Universitas Gadjah Mada (UGM), yang membagikan pengalaman dan praktik terbaik dari implementasi program sejenis di UGM. Dalam paparannya, ia menyoroti pentingnya kesiapan fisik dan mental calon mahasiswa, serta perlunya pelatihan bagi Clinical Instructor (CI) di lahan praktik. Selain itu, turut dipaparkan tiga modul pembelajaran rotasi gizi klinik, gizi masyarakat dan majemen penyelenggaraan makanan oleh dosen FKM Unhas.
Diskusi yang berlangsung aktif menghasilkan sejumlah masukan penting, termasuk perlunya penyesuaian kebijakan terkait peraturan pakaian, peningkatan kapasitas pembimbing praktik, serta pelatihan keterampilan teknis bagi mahasiswa seperti konseling gizi dan penanganan pasien kritis.
Sebagai tindak lanjut, FKM Unhas merencanakan finalisasi modul rotasi serta pertemuan lanjutan dengan calon pembimbing untuk memperkuat keselarasan implementasi di lapangan. Workshop ini juga menyepakati pentingnya melakukan benchmarking ke institusi-institusi lain seperti UGM, UNDIP, UI, dan IPB guna menyempurnakan program profesi yang akan dijalankan.
Diharapkan, program Pendidikan Profesi Dietisien FKM Unhas dapat segera terealisasi dan menjadi pusat pendidikan unggulan yang mencetak dietisien profesional, kompeten, dan berdaya saing di tingkat nasional.