Tellulimpoe, Soppeng – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) Posko Desa Tellulimpoe menggelar Seminar Awal sebagai bagian dari kegiatan Praktik Belajar Lapangan I (PBL I) pada Rabu, 16 Juli 2025 pukul 14.00 WITA di Aula Kantor Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng.
Seminar ini dihadiri oleh 28 partisipan dari berbagai unsur masyarakat dan pemangku kepentingan. Turut hadir Kepala Desa Tellulimpoe, Darwis, S.IP, jajaran aparat desa, BPD, Kader Posyandu, PKK, Kepala Dusun, Babinsa dan Babhinkamtibmas, Imam Desa, serta masyarakat yang mendukung penuh kegiatan ini.
Kegiatan dilaksanakan oleh delapan mahasiswa FKM Unhas yang ditempatkan di Posko Desa Tellulimpoe, diantaranya Sahrul Ramadhan (K3), Nurul Izza Aulia Risqia (K3), Rezki Samsuar (AKK), Nadia Dwi Purnama (MRS), Mustaufiah Suadah (Epidemiologi), Aliyah Wardhani (Epidemiologi), Meuthia Humania Mahmud (AKK), dan Aisyah Salsabila Putri (Kesling), dengan bimbingan supervisor Ibu Putri Pratiwi, SKM., MKM.
Koordinator Desa, Sahrul Ramadhan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi masalah kesehatan serta mengajak seluruh masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Ia juga menekankan pentingnya pengabdian tulus yang selaras dengan falsafah Bugis “Resopa temmangingi namalomo naletei pammase dewata.” yang berarti “usaha yang sungguh-sungguh dan tulus akan mengundang berkah dari Tuhan.” Dengan semangat tersebut, mahasiswa bertekad untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi masyarakat.
Kepala Desa Tellulimpoe, Darwis, S.IP, mengapresiasi kehadiran mahasiswa PBL dan mendukung adanya Praktik Belajar Lapangan. Ia juga memaparkan gambaran umum kondisi kesehatan masyarakat desa serta mendorong warganya untuk aktif terlibat dalam kegiatan mahasiswa.
Dalam seminar ini, mahasiswa mempresentasikan tujuan dan rencana kegiatan selama dua minggu ke depan. Acara dilanjutkan dengan diskusi terbuka bersama peserta sebagai bentuk dialog partisipatif antara mahasiswa dan masyarakat.
Kegiatan ini sejalan dengan Asta Cita—delapan agenda prioritas pembangunan nasional khususnya pada poin ke-5, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, yang mencakup perbaikan layanan kesehatan masyarakat. Melalui keterlibatan aktif mahasiswa dan masyarakat dalam identifikasi serta pemecahan masalah kesehatan.
Kegiatan ini juga turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 3: Good Health and Well-Being, yang menitikberatkan pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan. Melalui keterlibatan langsung, mahasiswa berupaya merancang solusi atas permasalahan lokal serta memperkuat kolaborasi dalam membangun masyarakat yang lebih sehat.
Seminar ditutup dengan sesi foto bersama bentuk dokumentasi kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat setempat.
Diharapkan kegiatan ini mampu mengembangkan kompetensi akademik mahasiswa serta mempererat hubungan sosial dan kontribusi nyata dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat Desa Tellulimpoe.