Home / Uncategorized

Sabtu, 25 Januari 2025 - 11:25 WIB

Awal Sehat Untuk Baduta : Mahasiswa PBL II FKM Unhas Lakukan Edukasi Terkait Pencegahan Bayi BBLR dan KEP Pada Baduta

Garassikang, 25 Januari 2025 – Mahasiswa Posko 7 Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan Edukasi Pencegahan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Kurang Energi Protein (KEP) Pada Baduta di Pustu Desa Garassikang, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto.

Kegiatan ini dilatrbelakangi oleh data yang ditemukan pada PBL 1, bahwa masih terdapat kejadian bayi BBLR yang ditemukan di Desa Garassikang sebanyak 3 bayi atau 6.8%. Data tersebut menunjukkan bahwa edukasi mengenai pencegahan BBLR dan KEP pada baduta menjadi perlu untuk dilakukan.

Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu baduta mengenai pentingnya pencegahan BBLR dan KEP pada baduta melalui pemenuhan gizi yang optimal. Dengan pengetahuan yang baik, diharapkan angka kejadian BBLR dan KEP dapat menurun sehingga dapat membantu mencegah kejadian stunting di Kabupaten Jeneponto.

Baca Juga  Tingkatkan Akses Pelayanan Kesehatan: Tim Medis Klinik FK-Unhas Gelar Sosialisasi Sekaligus Pemindahan FKTP Bagi Civitas Akademika FKM Unhas

Kegiatan edukasi ini dilaksanakan dengan menggunakan media leaflet yang berisi informasi  mengenai pencegahan bayi BBLR dan KEP pada baduta melalui pemenuhan gizi yang optimal. Materi disampaikan dengan metode ceramah dan membuka beberapa sesi diskusi untuk membantu meningkatkan pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan. Kegiatan ini dihadiri oleh Bidan Desa Garassikang, serta ibu hamil dan ibu baduta yang ada di Desa Garassikang sebanyak 26 orang.

Para peserta yang terdiri dari ibu hamil dan ibu baduta menunjukkan antusias yang tinggi dalam mengikuti kegiatan ini. Salah satu peserta menyampaikan bahwa kegiatan edukasi ini sangat baik untuk dilakukan “kegiatan seperti ini bagus sekali dilakukan karena bisa menambah pengetahuan dan kegiatan ibu-ibu disini” – jelas Lisna salah satu peserta.

Baca Juga  Mengubah Sampah Menjadi Sumber Daya: Edukasi Pengolahan Sampah Anorganik dengan Metode “Ecobrick” di Desa Pallantikang

Kegiatan edukasi pencegahan bayi BBLR dan KEP pada baduta ini berkaitan erat dengan  Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs) ke-3, yaitu Kesehatan Yang Baik dan Kesejahteraan, kegiatan ini juga berkaitan dengan poin ke-2 yaitu Mengakhiri Kelaparan karena pencegahan KEP juga merupakan upaya untuk mengatasi masalah kelaparan dan kekurangan gizi. Pencegahan melalui pemenuhan gizi yang optimal menjadi hal yang sangat penting untuk membantu mengurangi kejadian bayi BBLR dan KEP pada baduta.

Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan ibu dan anak, serta mendukung pencapaian SDGs di Indonesia. Kegiatan ini ditutup dengan melakukan foto bersama antara mahasiswa, bidan desa, serta ibu hamil dan ibu baduta yang hadir.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

ECOBRICK FOR CHANGE : EDUKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PEMANFAATAN ECOBRICK PADA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT SETEMPAT

Uncategorized

Sasar Satuan Pendidikan, Mahasiswa Magang Promosi Kesehatan Universitas Hasanuddin Berpartisipasi dalam Pembinaan Kesehatan Sekolah

Uncategorized

Penyuluhan Mengenai Cara Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Sesuatu Yang Bermanfaat

Uncategorized

TRANSFORMASI SAMPAH DI SMPN 5 TAMALATEA MELALUI PROGRAM SABER (SAMPAH JADI BERKAH) YANG DILAKUKAN MAHASISWA PBL UNHAS DI JENEPONTO

Uncategorized

Pemasangan Poster Terkait 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan Air Mengalir Yang Baik dan Benar Pada Ibu Baduta di Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto

Uncategorized

Penyuluhan bahaya asap rokok oleh Mahasiswa PBL 2 FKM Unhas

Uncategorized

Dosen FKM Unhas Fasilitasi Praktikum Promosi Kesehatan Mahasiswa Universitas Mandala Waluya

Uncategorized

**Mahasiswa Magang Promosi Kesehatan Universitas Hasanuddin Berpartisipasi dalam Pelatihan Screening Kesehatan Jiwa oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar untuk Mendukung SDGs 3: Deteksi Dini Kesehatan Mental Siswa SMP**