Home / Berita / Pendidikan / Regional

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 19:56 WIB

Prof. Sukri Palutturi Resmi Dilantik Sebagai Ketua AIPTKMI Regional Timur Periode 2023-2026

Doc. Kegiatan AIPTKMI (Istimewa)

Doc. Kegiatan AIPTKMI (Istimewa)

Parepare, 10 Agustus 2024 – Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D resmi dilantik sebagai Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) Regional Timur untuk periode 2023-2026. Pelantikan berlangsung di Auditorium BJ Habibie, Kota Parepare, dan dilakukan langsung oleh Ketua Umum AIPTKMI Pusat, Prof. Asnawi Abdullah, SKM, MHSM, MSc.HPPF, DLSHTM, Ph.D.

Acara pelantikan ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Parepare, H. A. Ardian Asyraq, S.Sos, M.Si, Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), Perwakilan Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit, Kepala Puskesmas dan Organisasi Profesi Kesehatan di Kota Parepare serta Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare, Haniarti, S.Si, Apt, M.Kes, yang juga bertindak sebagai tuan rumah acara. Kehadiran mereka menandai dukungan dan komitmen berbagai pihak dalam memajukan kualitas pendidikan kesehatan masyarakat di wilayah timur Indonesia.

Baca Juga  Dosen dan Mahasiswa FKM UNHAS Gelar Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Minasa Upa, Maros

Dalam sambutannya, Prof. Asnawi Abdullah menekankan pentingnya kepemimpinan Prof. Sukri Palutturi dalam mengarahkan AIPTKMI Regional Timur menuju pencapaian yang lebih tinggi. Prof. Asnawi berharap bahwa dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh Prof. Sukri, AIPTKMI Regional Timur dapat lebih efektif dalam menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait dan meningkatkan kualitas pendidikan serta penelitian di bidang kesehatan masyarakat.

“Pelantikan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat AIPTKMI Regional Timur dalam mengembangkan dan menerapkan inovasi di bidang kesehatan masyarakat,” ujar Prof. Asnawi. “Kami yakin Prof. Sukri dengan dedikasi dan pengalamannya akan mampu membawa perubahan signifikan dan memajukan kualitas pendidikan kesehatan di wilayah timur Indonesia.”

Baca Juga  Dosen dan Alumni FKM Unhas Menjadi Penanggungjawab Teknis Kabupaten/Kota Korwil 1 SKI 2023: Mengevaluasi Capaian dan Perencanaan Pembangunan Kesehatan
Doc. Sambutan Prof. Sukri Palutturi (Istimewa)

Prof. Sukri Palutturi, dalam sambutannya setelah dilantik, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan. Ia berkomitmen untuk bekerja keras dalam mewujudkan visi dan misi AIPTKMI, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan. Prof. Sukri juga mengungkapkan harapannya untuk terus menjalin kerjasama yang solid dengan semua pihak terkait guna mencapai tujuan Bersama. Dengan dilantiknya Prof. Sukri Palutturi, diharapkan AIPTKMI Regional Timur Periode 2023-2026 dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam upaya meningkatan kualitas Pendidikan Kesehatan Masyarakat khususnya di Regional Timur Indonesia.

 

Share :

Baca Juga

Berita

Peningkatan Awareness HIV AIDS Di Desa Coppo Tompong Melalui Pemasangan Media Edukasi Poster Oleh Mahasiswa PBL II FKM UNHAS

Berita

Mendorong Pencapaian SDGs, Posko 32 PBL II FKM Unhas Melakukan Penyuluhan dan Pemasangan Poster Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap

Berita

BIOSTATISTIK/KKB FKM UNHAS DETEKSI DINI KANKER SERVIKS: PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI BALLEANGIN, PANGKEP

Berita

FKM UNHAS GELAR PENERIMAAN MAHASISWA INBOUD PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA ANGKATAN 4

Berita

Departemen Epidemiologi FKM Unhas Menggelar FGD untuk Rekonstruksi Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Berita

Mahasiswa KKNT Unhas Desa Gantarang Dampingi Inovasi Pengolahan Ikan Air Tawar Menjadi Abon

Berita

Mahasiswa Posko 2 PBL II FKM UNHAS dan Siswa SDN 4 Balocci Kolaborasi Sosialisasikan Lingkungan Bersih melalui Penyuluhan dan Pembuatan Ecobricks

Berita

Unhas Kerjasama dengan BKKBN Berikan Pelatihan Bagi Kader untuk Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting di Kabupaten Bantaeng