Home / Berita / Pendidikan / Regional

Jumat, 4 Agustus 2023 - 16:23 WIB

Mahasiswa KKNT Unhas Sosialisasi Dampak Negatif Pernikahan Dini di Desa Bontotangnga, Selayar

Doc. KKNT (Istimewa)

Doc. KKNT (Istimewa)

Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar – Pada tanggal 4 Agustus 2023, tim dari Mahasiswa KKNT Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 110 telah mengadakan sosialisasi mengenai bahaya pernikahan dini. Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Bontotangnga tentang dampak negatif dari pernikahan dini. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Posko 3 Penurunan Stunting Desa Bontotangnga, dan berlangsung dengan rangkaian kegiatan yang menarik, termasuk permainan “Tebak Hewan Apakah Saya?”. Juga ada pembagian puding sebagai apresiasi atas antusias peserta di MTSN 2 Kepulauan Selayar, yang diikuti oleh 28 orang siswa kelas 7, 8, dan 9 SMP.

Muhammad Rachmat, DPK KKNT Unhas dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat mengungkapkan hubungan antara kejadian stunting dengan pernikahan anak atau pernikahan dini. Pernikahan dini, menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 sebagai Perubahan Atas Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, adalah pernikahan di bawah usia 19 tahun. “Jika mereka sudah menikah pada usia remaja, misalnya kurang dari 19 tahun, maka tubuh ibu akan berebut gizi dengan bayi yang dikandungnya. Bayi akan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan sangat berisiko terkena stunting,” ujar Muhammad Rachmat.

Baca Juga  Tingkatkan Kesadaran Remaja: Posko 12 Gelar Penyuluhan Pengetahuan HIV/AIDS di Desa Kabba

“Dari segi emosional, anak usia kurang dari 19 tahun dapat dikatakan belum mampu dan siap menghadapi berbagai risiko dalam berumah tangga karena berada pada usia yang butuh banyak waktu untuk bermain dan belajar,” lanjut Muhammad Rachmat yang merupakan dosen di Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Sosialisasi ini dimulai dengan uji fokus dan tepuk semangat, yang bertujuan untuk mengajak peserta untuk fokus pada pesan-pesan penting yang akan disampaikan dan membangkitkan semangat mereka dalam mengikuti kegiatan edukatif ini. Dengan semangat yang tinggi, peserta siap mengikuti rangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan dengan penuh perhatian.

Doc. Kegiatan (Istimewa)

Rangkaian acara dimulai dengan pre-test, yang bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta seputar bahaya pernikahan dini sebelum mendapatkan materi edukasi. Hasil pre-test ini menjadi acuan untuk menilai sejauh mana sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang bahaya pernikahan dini. Selanjutnya, dilakukan pemaparan materi yang disampaikan dengan jelas dan lugas mengenai bahaya pernikahan dini, termasuk dampak negatifnya terhadap kesehatan fisik dan mental, pendidikan, serta potensi keterbatasan ekonomi. Materi ini juga menyajikan informasi terkait kapan waktu ideal pria dan wanita dapat menikah.

Baca Juga  Kunjungan Mahasiswa Kesehatan Lingkungan Universitas Hasanuddin ke Lokasi IPAL Komunal di Kelurahan Banta-Bantaeng Kecamatan Rappocini

Permainan “Tebak Hewan Apakah Saya?” dilakukan untuk memberikan kesegaran dan kesenangan dalam suasana sosialisasi. Melalui permainan ini, peserta diajak untuk berpikir secara kreatif dan mengasah daya ingat mereka tentang berbagai hewan. Aktivitas ini diintegrasikan dengan pesan-pesan edukatif mengenai pentingnya melindungi masa depan anak-anak dengan mencegah pernikahan dini.

Acara mencapai puncaknya dengan adanya pembagian puding sebagai bentuk apresiasi atas antusiasme peserta yang telah berpartisipasi aktif dalam sosialisasi. Puding tersebut juga menjadi momen yang berkesan dan menyenangkan bagi peserta, sebagai upaya untuk memberikan apresiasi dan dorongan positif atas kepedulian mereka dalam menghadapi isu pernikahan dini. Sosialisasi mengenai bahaya pernikahan dini ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang dalam mengurangi angka pernikahan dini di Desa Bontotangnga. Semoga kesadaran yang terbangun melalui kegiatan ini dapat membantu melindungi masa depan dan potensi anak-anak untuk berkembang secara optimal.

Share :

Baca Juga

Berita

FKM UNHAS GELAR SOSIALISASI PERATURAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA, MAGISTER, DAN DOKTOR

Berita

FKM Unhas Gelar PPKMB Program Studi Doktor dan Magister Semester Genap 2023/2024

Berita

AIPTKMI Regional Timur Gelar Workshop Kiat Sukses Jurnal Kesmas Tembus Sinta dan Scopus

Berita

PELANTIKAN DAN RAKERWIL PERSAKMI PENGURUS DAERAH SULAWESI SELATAN TAHUN 2023: PENGUATAN PERAN PERSAKMI ERA TRANSFORMASI KESEHATAN MENUJU SULAWESI SELATAN LEBIH KUAT, TANGGUH, DAN MANDIRI

Berita

POSKO 18 PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (PBL) II FKM UNHAS TELAH MENYELENGGARAKAN SEMINAR AWAL DI DESA PADANG PADANG LAMPE

Berita

Seminar Series, FKM Unhas Menghadirkan Pembicara dari U.S. CDC Indonesia

Berita

Tingkatkan Pengetahuan HIV/AIDS pada Masyarakat, Mahasiswa PBL II FKM UNHAS Adakan Nobar Short Film di Masjid Desa Panaikang sebagai Upaya Mendukung Tujuan SDGs ke Tiga

Berita

PEDULI “Pencegahan Diare Lewat Informasi” sebagai Upaya Preventif Menghadapi Masalah Diare pada Bayi di Kelurahan Kalabbirang oleh Mahasiswa Posko 9 PBL II FKM UNHAS