Sabtu, 12 Oktober 2024-Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin sukses menyelenggarakan Pelatihan Tumbuh-Kembang Balita Bagi Kader Kesehatan. Kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Ma’rang, Kabupaten Pangkaje’ne dan Kepulauan (Pangkep) ini merupakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang menjadi bagian dari Program Pengembangan Capaian Indikator Kinerja Utama (P2C-IKU) Unhas. Pelaksanaan kegiatan ini menghadirkan dosen, tenaga kependidikan serta mahasiswa S1 dan S2 Ilmu Gizi FKM Unhas.
Pak Kamil dari Puskesmas Ma’rang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Departemen Ilmu Gizi FKM Unhas yang telah mengarahkan kegiatan pengabdian masyarakatnya ke Puskesmas Ma’rang. “Para kader kesehatan yang dihadirkan dari berbagai desa ini harus memanfaatkan pelatihan ini dengan baik dan menyimak materi yang disampaikan dengan sungguh-sungguh”, tandasnya.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 30 kader yang bertujuan untuk membekali kader kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam memantau perkembangan anak serta mengidentifikasi potensi masalah yang dapat memengaruhi kesehatan balita. Dengan demikian, kegiatan ini dapat mengakselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu “Menjamin kehidupan yang sehat”.
Dalam pelatihan ini, peserta diberikan 2 materi, yaitu Penyegaran Kader dan Teknik Pengukuran Antropometri yang dibawakan oleh Dr. Abdul Salam, SKM, M.Kes. dan Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting: Aksi Bergizi yang dibawakan oleh Safrullah Amir, S.Gz., M.P.H. Selain itu, kader juga diajarkan.
Dalam materi pertama, Dr. Abdul Salam, SKM., M.Kes. menuturkan pemantauan yang tepat dan rutin sangat penting untuk memastikan anak-anak tumbuh dengan baik. “Kader kesehatan adalah garda terdepan dalam layanan kesehatan masyarakat di tingkat posyandu. Melalui pelatihan ini, kami berharap ibu kader dapat melakukan pemantauan tumbuh-kembang dengan lebih akurat, sehingga setiap balita dapat tumbuh sehat dan sesuai dengan standar pertumbuhan”. Selain menyampaikan teknik pengukuran yang tepat, dalam paparan ini disampaikan pula cara pengisian KMS, perhitungan usia Balita, dan video interaktif tentang prosedur pengukuran.
Materi kedua turut melengkapi pelatihan ini. Pada sesi kedua dilakukan penyegaran terkait stunting, cara mendeteksinya, dampak dan faktor penyebabnya serta upaya pencegahannya.
Salah satu peserta, Megawati, mengaku senang dengan pelatihan ini karena dapat menambah pengetahuan dan keterampilannya sebagai kader kesehatan. “Kami seringkali menghadapi kasus anak yang mengalami keterlambatan pertumbuhan, dengan ilmu yang kami dapatkan hari ini, kami lebih paham bagaimana cara mendeteksinya lebih awal,” ungkapnya.
Pelatihan ini juga dilengkapi dengan praktik langsung, di mana para kader melakukan simulasi pemantauan tumbuh-kembang balita dengan menggunakan alat ukur yang sesuai standar. Diharapkan, kader-kader kesehatan yang telah mengikuti pelatihan ini mampu mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam pelayanan Posyandu sehari-hari, demi meningkatkan kualitas kesehatan Balita di Kecamatan Ma’rang.
Hasil evaluasi pada akhir kegiatan menunjukkan pelatihan ini efektif dalam menambah pengetahuan dan keterampilan kader terkait stunting dan teknik pengukuruan antropometri. Hal ini terlihat dari hasil Post Test yang mengalami peningkatan. Kegiatan ini ditutup dengan dokumentasi bersama, penyerahan plakat kepada pihak Puskesmas, dan pemberian hadiah untuk peserta terbaik.