Bontosunggu, 2 Februari 2025 – Posko 23 Praktik Belajar Lapangan (PBL) 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Seminar Akhir PBL 2 yang membahas hasil intervensi kesehatan di Kantor Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Seminar ini bertujuan untuk memaparkan hasil program intervensi yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Posko 23 selama kegiatan PBL 2 di Desa Bontosunggu.
Tim Posko 23 terdiri dari seorang Dosen Supervisor, St. Rosmanely, SKM., MKM., dan enam mahasiswa dari berbagai departemen: Nur Alisa Rahim (Kesehatan Lingkungan), Inayah Nur Rahmaniyah (Keselamatan dan Kesehatan Kerja ), Isni Apriana (Epidemiologi), Fitri Siska Busdir (Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), Muhammad Azizul Hakim (Manajemen Rumah Sakit), dan Ahmad Khairul Aqila (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku).
Kegiatan ini dihadiri oleh 19 tamu undangan, termasuk perangkat desa seperti Sekretaris Desa, Kaur Keuangan, Kepala Dusun serta Masyarakat setempat. Kegiatan seminar akhir ini diawali dengan sambutan dari Koordinator Desa Posko 23, Nur Alisa Rahim, diikuti oleh sambutan dari Sekretaris Desa, Bakhtiar Baso, S.Pd. I. Adapun pemaparan hasil intervensi disampaikan oleh Fitri Siska Busdir, yang mencakup berbagai program yang telah dijalankan, salah satunya edukasi pengelolaan sampah dengan konsep 4R dan pelatihan pembuatan ecobrick sebagai solusi pemanfaatan limbah plastik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan serta mendorong praktik ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan edukasi pengelolaan sampah dan pelatihan pembuatan ecobrick ini. Sampah adalah masalah yang sering kami hadapi di desa, dan melalui program ini, kami berharap masyarakat dapat lebih sadar dan aktif dalam mengelola sampah dengan konsep 4R. Dengan adanya pelatihan ecobrick, warga juga bisa memanfaatkan sampah plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna bagi lingkungan,” ujar Bakhtiar dalam sambutannya
Kegiatan ini selaras dengan pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12, yaitu “Responsible Consumption and Production” (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), yang menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dan pengurangan limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali. Selain itu, program ini juga mendukung SDGs ke-13, yaitu “Climate Action” (Penanganan Perubahan Iklim), dengan mendorong tindakan nyata dalam mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat limbah plastik.
Masalah sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, termasuk stunting. Sampah yang menumpuk dapat mencemari sumber air, meningkatkan risiko penyakit infeksi, dan memperburuk kualitas lingkungan. Anak-anak yang sering terpapar lingkungan yang tidak sehat lebih rentan mengalami diare dan infeksi saluran pernapasan, yang berkontribusi pada malnutrisi kronis dan stunting.
Program edukasi pengelolaan sampah yang dilakukan dalam PBL 2 ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting. “Banyak yang belum menyadari bahwa pengelolaan sampah yang buruk bisa berdampak pada kesehatan anak-anak, terutama dalam meningkatkan risiko stunting. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya soal estetika, tetapi juga upaya nyata dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak,” ujar Nur Alisa Rahim, Koordinator Desa Posko 23.
Selain berkontribusi pada SGDs ke-12 dan 13, kegiatan ini juga berkontribusi pada SDGs ke-2, yaitu “Zero Hunger” (Tanpa Kelaparan), karena lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah berperan dalam mengurangi angka kejadian stunting yang berkaitan erat dengan sanitasi yang buruk dan penyakit infeksi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa Posko 23 FKM Unhas diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang lebih baik serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memberdayakan warga dalam mengatasi permasalahan kesehatan di Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.