Mahasiswa Praktik Belajar Lapangan (PBL) III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melaksanakan seminar akhir di Kelurahan Labakkang, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Senin (26/16/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Labakkang ini dihadiri oleh Kepala Kelurahan Labakkang, Sekretaris Kelurahan Labakkang, Kepala Puskesmas, BABINSA, BHABINKAMTIBMAS dan para Ketua RW/RT, serta beberapa warga.
Mahasiswa Posko 19 di Kelurahan Labakkang, Dinda Nur Maharani selaku Koordinator Kelurahan, Salsabila Aulia Faizal sebagai Sekretaris, Fadhilah Nur Adhika sebagai Bendahara, Ahmad Abdillah Fatta, Maulya Disti Misbach dan Alya Puspita Domi Pasombo selaku anggota. Sementara, dosen supervisor Dr. Syamsuar Manyullei, SKM., M.Kes., M. Sc. PH.
Seminar akhir ini dilakukan dengan tujuan memaparkan hasil evaluasi intervensi kegiatan yang telah dilaksanakan mahasiswa PBL III Posko 19.
Supervisor posko 19, Syamsuar Manyullei menyebutkan bahwa program-program intervensi yang dilaksanakan oleh adik-adik mahasiswa PBL FKM Unhas ini merupakan sebuah upaya mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).
Koordinator Kelurahan Posko 19, Dinda Nur Maharani, menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan PBL III di Kelurahan Labakkang.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada aparat kelurahan serta seluruh masyarakat Kelurahan Labakkang yang telah membantu kami dalam melancarkan seluruh program yang kami laksanakan,” ujarnya.
Kepala Kelurahan Labakkang, Hj. Jumliana, SE dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kedatangan Mahasiswa FKM Unhas di Kelurahan Labakkang. “Kami mengucapkan terima kasih sekaligus ucapan selamat kepada mahasiswa posko 19 PBL FKM Unhas untuk berakhirnya kegiatan PBL ini. Mewakili warga Labakkang, kami berharap dengan hadirnya adik-adik mahasiswa PBL di Kelurahan Labakkang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat serta program yang ada bisa dilaksanakan dalam jangka panjang,” ucapnya.
Lebih lanjut, Koordinator Kelurahan memaparkan hasil evaluasi kegiatan intervensi yang telah dilaksanakan pada PBL II, yang terbagi atas intervensi fisik dan non-fisik. Sedangkan, bagi intervensi yang tidak berhasil, dilakukan rekonstruksi untuk memperoleh manfaat yang lebih sustainable.