Home / Uncategorized

Minggu, 26 Januari 2025 - 10:44 WIB

Mahasiswa Posko 3 PBL II FKM Unhas Kampanyekan Pengelolaan TPA untuk Mewujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat di Kelurahan Bulujaya

Doc. Anggota Posko 3 PBL II FKM Unhas (A. Rania Adlia) saat memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah dan mengkampanyekan pengadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Lingkungan Mattiro Baji, Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto (Istimewa)

Doc. Anggota Posko 3 PBL II FKM Unhas (A. Rania Adlia) saat memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah dan mengkampanyekan pengadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Lingkungan Mattiro Baji, Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto (Istimewa)

Jeneponto, 26 Januari 2025 — Mahasiswa Posko 3 Praktik Belajar Lapangan (PBL) 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin telah melaksanakan intervensi non fisik Kampanye Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Bulujaya, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan partisipasi masyarakat Kelurahan Bulujaya dalam pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan, termasuk pentingnya peran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai bahan dari solusi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh anggota Posko 3 PBL II FKM Unhas yakni Alfina Widya Azizah Saiful, Dia Mangenda, A. Rania Adlia, Agustia Triningsih Supodo, Ainun Zalzabila Said, Deska Leanny Kati, dan Andi Agung Patawari P. dengan bimbingan dari Supervisor Rizky Chaeraty Syam, S.K.M., M.Kes.

Intervensi dimulai pada hari Jumat tanggal 24 Januari 2025 di Lingkungan Pakkotanga, Lingkungan Passereang dan Lingkungan Maccini Baji Kelurahan Bulujaya,Kecamatan Bangkala Barat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan berkeliling ke lingkungan tersebut dan menyasar masyarakat yang sedang berkumpul untuk diberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah dan tempat pembuangan akhir sampah. Selanjutnya, setelah edukasi tersebut diberikan, anggota Posko 3 mengajak masyarakat untuk berdiskusi mengenai masalah sampah yang ada di Kelurahan Bulujaya. Kegiatan intervensi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat karena isu atau permasalahan yang diangkat adalah hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Permasalahan itupun dirasakan berdasarkan pengalaman empirik masyarakat setempat.

Keesokan harinya, Sabtu tanggal 25 Januari 2025, kegiatan dilanjutkan Lingkungan Bulu Rinring, Lingkungan Butta Barakka, Lingkungan Mattiro Baji, dan Lingkungan Moncong Tanah. Sama seperti hari sebelumnya, intervensi menyasar masyarakat yang sedang berkumpul untuk diberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah dan tempat pembuangan akhir sampah. Selanjutnya, setelah edukasi tersebut diberikan, anggota Posko 3 mengajak masyarakat untuk berdiskusi mengenai masalah sampah yang ada di Kelurahan Bulujaya. Salah seorang masyarakat bernama Risnawati menyampaikan kesannya setelah berdiskusi singkat dengan anggota posko 3 mengenai permasalahan sampah di Kelurahan Bulujaya. Ia mengungkapkan rasa miris terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya yang kotor karena berbagai macam sampah yang berserakan dan tidak dikelola dengan baik. ”Di perbatasan Bulujaya dan Buludoang itu banyak sekali sampah yang berserakan. Karena tidak ada tempat pembuangan umum untuk sampah, maka banyak orang disekitar situ bahkan orang luar yang sengaja membuang sampahnya di pinggir jalan berhubung tempat itu sepi,” ungkapnya.

Baca Juga  SEMINAR AWAL POSKO 13 PBL III FKM UNHAS

Pada hari Minggu, 26 Januari 2025 dilakukan kegiatan intervensi Kampanye TPA pada tiga lingkungan terakhir di Kelurahan Bulujaya, yaitu Lingkungan Botong Tallua, Lingkungan Bungung-bungung dan Lingkungan Ta’bing Tinggia. Kegiatan ini masih konsisten dilakukan dengan cara menyasar perkumpulan masyarakat di sekitar lingkungan tersebut untuk kemudian diberikan edukasi kemudian diskusi membahas permasalahan sampah dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Bulujaya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa Posko 3 PBL FKM Unhas juga berupaya mendorong masyarakat untuk lebih aktif menyampaikan aspirasi mereka, terutama terkait permasalahan lingkungan yang ada di Kelurahan Bulujaya. Aspirasi tersebut bisa berupa keluh kesah mengenai pengelolaan sampah yang belum optimal, dampaknya terhadap kesehatan, atau tantangan yang dihadapi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan menggali masukan langsung dari masyarakat, mahasiswa tidak hanya memperkuat pemahaman atas kondisi lapangan, tetapi juga membangun komunikasi dua arah yang saling mendukung. Langkah ini bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi yang lebih luas bagi masyarakat agar solusi yang diusulkan dapat lebih relevan dan tepat sasaran. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal menuju kesadaran kolektif dan kolaborasi yang lebih baik dalam menghadapi isu sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat serta nyaman.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) punya peran penting dalam mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs). TPA yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara, yang jelas berdampak pada kesehatan masyarakat. Limbah cair dari TPA, atau yang dikenal sebagai lindi, bisa meresap ke tanah dan mencemari sumber air, yang akhirnya meningkatkan risiko penyakit seperti diare atau infeksi lainnya. Selain itu, gas metana yang dihasilkan dari tumpukan sampah organik di TPA merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyumbang pemanasan global dan gangguan pernapasan bagi masyarakat sekitar. (SDG 3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim).

Baca Juga  Posko 19 PBL II FKM UNHAS Mengadakan Demo Memasak untuk Ibu Baduta Dalam Upaya Mencegah Stunting di Desa Gunung Silanu

Pengelolaan sampah di TPA sebenarnya bisa dioptimalkan dengan pendekatan yang lebih terarah. Misalnya, memprioritaskan pengurangan sampah sejak dari sumbernya (reduce), mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah yang bisa didaur ulang (recycle), dan mendorong pemanfaatan kembali barang yang masih layak pakai (reuse). Selain bisa mengurangi tekanan pada TPA, cara ini juga sejalan dengan SDG 12: Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, sekaligus mendukung kebersihan lingkungan yang lebih baik.

Di sisi lain, dampak kesehatan masyarakat juga perlu menjadi fokus utama dalam pengelolaan TPA. Dengan mencegah pencemaran dari lindi dan mengolah gas metana menjadi energi terbarukan, misalnya, kita bukan hanya mengatasi masalah lingkungan, tapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Hal ini berkontribusi pada SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak dan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan. Kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas lokal, bisa menjadikan TPA bukan sekadar tempat pembuangan, tapi juga solusi dalam menghadapi tantangan lingkungan dan kesehatan.

Integrasi antara pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dengan kampanye kesadaran masyarakat menjadi kunci penting dalam menciptakan perubahan nyata dalam sistem pengelolaan sampah. Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, tempat pembuangan akhir (TPA) dapat bertransformasi dari sekadar lokasi pembuangan menjadi solusi yang mendukung keberlanjutan lingkungan. TPA yang dikelola secara modern tidak hanya membantu mengurangi dampak pencemaran, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi seperti pemanfaatan limbah menjadi energi terbarukan. Langkah ini tidak hanya menjawab tantangan lingkungan, tetapi juga memperkuat upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi generasi mendatang. Bersama-sama, kita dapat menjadikan TPA sebagai bagian dari visi pembangunan berkelanjutan, mendukung tercapainya SDGs, dan mewujudkan masa depan yang lebih hijau serta berkualitas bagi semua.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Pemantauan Status Gizi dan Edukasi Gizi Seimbang di MAN Pangkep: Sinergi UNHAS dan MAN Pangkep dalam Meningkatkan Kesehatan Remaja

Uncategorized

Transformasi Kesehatan Lansia: Mahasiswa Magang Promosi Kesehatan Universitas Hasanuddin Hadirkan Edukasi Peningkatan Pengetahuan tentang Hipertensi di Puskesmas Pampang

Uncategorized

Dari Piring Sehat ke Generasi Hebat: Pentingnya Edukasi Gizi Seimbang untuk Remaja Putri

Uncategorized

Mahasiswa PKKM Unhas Asal Universitas Negeri Surabaya Gelar Edukasi Anti Bullying di UPT SPF SD Negeri Lakkang, Kota Makassar

Uncategorized

Optimalisasi Informasi Melalui Pemasangan Banner: Upaya Pencegahan Stunting untuk Ibu Hamil, Baduta, Wanita Usia Subur dan Remaja Putri

Uncategorized

Penyuluhan HIV-AIDS di SMAN 4 Jeneponto, Posko 1 PBL II FKM Unhas Edukasi Remaja untuk Hidup Sehat

Uncategorized

Posko 24 PBL II FKM Unhas Galakkan Kesadaran Imunisasi dengan Poster di Posyandu dan Pustu Desa Bontojai, Jeneponto

Uncategorized

Sadar Stunting: Edukasi Ibu Hamil untuk Mencegah Risiko Stunting Sejak Dini di Desa Tombo-Tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto