Selasa, 29 Oktober – 1 November 2024 – Mahasiswa magang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin turut berpartisipasi dalam pelaksanaan Pelatihan Komunikasi dalam Pelayanan Publik bagi SDM Kesehatan di Puskesmas yang dilaksanakan di Hotel Harper Perintis Makassar, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Pelaksanaan kegiatan ini dihadiri oleh pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan melibatkan dua mahasiswa magang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, yaitu Princess Foresta Anjeli dan Kezia Batara Patilangi di bawah bimbingan dosen supervisor Muhammad Rachmat, SKM, MKes dan Nasrah, SKM, MKes dengan Pembimbing Lapangan A. Nurseha, SKM, MKes.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dan pembukaan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Dr. dr. H.M. Ishaq Iskandar, MKes, MM, MH dengan Hj. Sri Wahyuni, SKM, M.Kes selaku penanggung jawab pelaksanaan program. Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dalam sambutannya menekankan pentingnya pelatihan komunikasi bagi tenaga kesehatan Puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Pelatihan ini diharapkan membantu mengatasi tantangan dalam pelayanan, seperti akses yang sulit, lamanya waktu tunggu, dan kebersihan, sesuai standar Kementerian Kesehatan.
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari lima kabupaten/kota untuk meningkatkan layanan kesehatan dasar di wilayah tersebut. Daerah yang terlibat meliputi Kota Makassar, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kabupaten Takalar.
Pelatihan ini berlangsung selama 4 hari dengan berbagai materi yaitu Kebijakan Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas oleh Hariani Jompa, SKM, MKes dari PPPKMI Provinsi Sulawesi Selatan; Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas dengan narasumber Ardadi,S.Farm, MKes dari APKESMI Provinsi Sulawesi Selatan; Konsep Komunikasi yang difasilitasi oleh Hasimah, SKM, Mkes; Etika dalam Pelayanan Kesehatan yang difasilitasi oleh Dwi Fitri, SKM, Mkes; Media Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan oleh Sri Wahyuni, SKM, Mkes; Teknik Penanganan Keluhan dalam Pelayanan Kesehatan oleh Jumrah, SKM, Mkes; dan Penerapan Komunikasi Pelayanan Publik dengan fasilitator Santi Anwar, SKM, MKes.
Salah satu metode yang digunakan adalah roleplay, yang bertujuan untuk mensimulasikan situasi nyata, melatih keterampilan komunikasi, memberikan umpan balik langsung, dan meningkatkan kepercayaan diri peserta dalam berhadapan dengan pasien. Diharapkan, melalui kegiatan ini pemahaman dan kesadaran peserta dapat meningkat.
Pelatihan komunikasi dalam pelayanan publik bagi SDM kesehatan di Puskesmas berperan penting dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3 yaitu Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan untuk semua. Dengan meningkatkan keterampilan komunikasi, tenaga kesehatan dapat memberikan layanan yang lebih berkualitas, efektif, dan berfokus pada pasien, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan.
Pada akhir kegiatan pelatihan, peserta diminta untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang bertujuan agar mereka dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama pelatihan begitu mereka kembali ke daerah tugas masing-masing. Penyusunan RTL ini diharapkan tidak hanya menjadi dokumen formal, tetapi juga sebagai panduan praktis yang mencerminkan pemahaman mendalam terhadap materi yang telah dipelajari, sehingga peserta dapat secara efektif mengimplementasikan rencana tersebut dalam konteks lokal mereka. Perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil rencana mereka di depan seluruh peserta dan narasumber.