Lilirilaja, 14 Juli 2025 — Pemerintah Kecamatan Lilirilaja resmi menerima kedatangan 49 mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) yang akan melaksanakan Praktik Belajar Lapangan (PBL) I di wilayah Kecamatan Lilirilaja. Penerimaan mahasiswa ini dilaksanakan pada Senin, 14 Juli 2025 dan disambut langsung oleh Camat Lilirilaja, bersama jajaran perangkat kecamatan serta kepala desa.
“Selamat datang di kecamatan Lilirilaja untuk mahasiswa PBL I. Tolong adik adik mahasiswa jaga sikap dan etika karena ini adalah tahap awal kalian dalam PBL ini dan kalian akan kembali sebanyak 2 kali di tempat yang sama” ujar Camat Lilirilaja dalam sambutannya. Dalam pelaksanaan PBL I ini, para mahasiswa akan disebar ke 7 desa dan kelurahan di Kecamatan Lilirilaja diantaranya Rompegading, Pattojo, Galung, Appanang, Jennae, Jampu dan Barang untuk melakukan pengumpulan data, observasi lapangan, pemetaan potensi dan permasalahan kesehatan serta penentuan prioritas masalah di masing masing desa/kelurahan. Kegiatan ini merupakan tahap awal dari rangkaian pengabdian masyarakat yang akan dilanjutkan di PBL II.
”Mahasiswa akan melakukan PBL di 7 lokasi dan akan Kembali untuk kedua dan ketiga kalinya” ujar Supervisor Desa Barang Dr. Ria Rezeki Sudarmin SKM., M.Kes.

Pihak kecamatan menyatakan siap mendukung penuh kegiatan mahasiswa selama berada di lapangan, termasuk dalam hal koordinasi dengan pemerintah desa, tenaga kesehatan, serta masyarakat.
“Jangan ragu untuk berkordinasi dengan kami karena itu akan sangat membantu teman teman dalam proses PBL ini,” tambah Camat. Pelaksanaan PBL I di Kecamatan Lilirilaja turut mendukung arah kebijakan Asta Citta Kabupaten Soppeng, yang menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia, penguatan pelayanan dasar, dan peningkatan tata kelola pemerintahan yang berbasis data dan partisipatif. Kegiatan ini menjadi bentuk sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah daerah dalam mewujudkan desa yang sehat dan berdaya. Kegiatan PBL I ini akan berlangsung selama dua minggu, dan dijadwalkan berakhir pada 28 Juli 2025 dan ditemukannya prioritas masalah kesehatan pada daerah tersebut.









