Jeneponto, 29 Juni 2025 – Mahasiswa POSKO 29 Praktik Belajar Lapangan (PBL) III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin telah melaksanakan kegiatan evaluasi terhadap program edukasi stunting yang sebelumnya telah diberikan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki anak di bawah dua tahun (baduta) di Dusun Parangbembeng dan Dusun Bontokura, Desa Karelayu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Masyarakat Paham Cegah Stunting Generasi Berkualitas (MAPPASIGA) yang telah dilaksanakan pada Januari 2025. Evaluasi dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 25 – 27 Juni 2025. Metode pelaksanaan evaluasi yang digunakan yaitu wawancara dengan kunjungan langsung dari rumah ke rumah (door to door) oleh mahasiswa Posko 29.
Pelaksanaan evaluasi ini bertujuan untuk mengukur efektivitas program edukasi yang telah diberikan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai stunting. Aspek pengetahuan yang diukur meliputi pemahaman tentang definisi stunting, faktor-faktor penyebab, dampak jangka pendek maupun jangka panjang, serta langkah-langkah pencegahannya. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat peningkatan rata-rata skor pengetahuan dari 10,93 pada saat pre-test menjadi 11,53 pada post-test. Namun, peningkatan ini tidak menunjukkan signifikansi secara statistik karena nilai p-value (0.384) lebih besar dari nilai α (0,05). Meskipun demikian, secara deskriptif terlihat adanya perbaikan pengetahuan di kalangan responden. Hal ini menjadi indikasi bahwa program edukasi yang telah diberikan membawa dampak positif, meskipun belum optimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya peningkatan pengetahuan di antaranya adalah keterbatasan waktu edukasi, rendahnya akses informasi lanjutan, serta kurangnya keberlanjutan dalam proses pendampingan setelah program berlangsung.
Kegiatan ini secara langsung mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 2 tentang Tanpa Kelaparan (Zero Hunger) dengan berfokus pada pencegahan stunting yang berkaitan erat dengan pemenuhan gizi ibu dan anak. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi terhadap Tujuan 5 tentang Kesetaraan Gender (Gender Equality) dengan memberdayakan perempuan, khususnya ibu hamil dan ibu baduta, sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan stunting di tingkat keluarga. Melalui kegiatan ini, mahasiswa PBL III Posko 29 tidak hanya berkontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga ikut mengambil peran aktif dalam mendukung tercapainya target pembangunan berkelanjutan di tingkat desa. Evaluasi ini juga menjadi refleksi penting bahwa upaya edukasi kesehatan memerlukan kesinambungan, inovasi dalam metode penyampaian, serta dukungan dari berbagai pihak untuk menciptakan perubahan perilaku yang lebih efektif dalam pencegahan stunting.