Desa Citta, 25 Juli 2025 — Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) yang melaksanakan Praktik Belajar Lapangan (PBL) I di Desa Citta, Kecamatan Citta, Kabupaten Soppeng, menyelenggarakan Seminar Akhir sebagai bentuk laporan dan refleksi atas kegiatan pembelajaran lapangan yang telah berlangsung selama beberapa pekan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat pagi, 25 Juli 2025, bertempat di Kantor Desa Citta, dan dihadiri oleh 37 orang peserta yang terdiri dari Camat Citta, Kepala Desa Citta beserta jajaran aparat desa, ketua BPD dan anggota, para kepala dusun, kader posyandu, ketua RT/RW, serta perwakilan masyarakat dari berbagai wilayah dusun. Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif selama sesi diskusi dan tanya jawab.
Tim mahasiswa yang bertugas di Desa Citta terdiri dari tujuh orang, dengan Yusron Afdal Mahdy M (Kesehatan Lingkungan) sebagai Koordinator Desa, serta enam anggota lainnya: Nurul Sufiyah Basir (Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), Nayla Amirah Ramli (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Aqilah Salsabilah (Manajemen Rumah Sakit), Nurul Hikmah Raudani H (Epidemiologi), Nur Qalbi Putri Adenirsyah (Biostatistik/KKB), dan Inggrid Wulan Pasalli (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku). Mereka berada di bawah bimbingan Ryryn Suryaman Prana Putra, S.KM., M.Kes., dosen supervisor lapangan dari FKM Unhas.
Dalam seminar ini, mahasiswa memaparkan tiga prioritas utama permasalahan kesehatan masyarakat Desa Citta, yang berhasil diidentifikasi melalui observasi, wawancara, dan kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Ketiga isu tersebut adalah:
- Hipertensi, yang menjadi salah satu masalah paling umum diderita oleh masyarakat usia dewasa, namun masih rendah kesadaran terhadap pemeriksaan rutin dan pengelolaan faktor risiko.
- Kesehatan Lingkungan, khususnya perilaku membuang sampah sembarangan dan pengelolaan limbah rumah tangga yang belum optimal, yang berdampak pada sanitasi dan kualitas hidup masyarakat.
- Stunting, yang masih menjadi tantangan serius dalam hal gizi dan perkembangan anak usia dini, menunjukkan pentingnya perhatian berkelanjutan terhadap pola makan dan layanan kesehatan ibu-anak.
Para peserta seminar menyambut baik hasil pemetaan tersebut dan menyampaikan berbagai masukan serta dukungan terhadap intervensi yang akan dilaksanakan pada tahapan PBL selanjutnya.
Kegiatan ini menjadi bukti penerapan pendekatan partisipatif dalam pendidikan, di mana mahasiswa tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga berkolaborasi dalam upaya perbaikan kondisi kesehatan. Seminar akhir ini juga merupakan bentuk kontribusi nyata terhadap pencapaian Asta Cita, khususnya cita keempat yaitu “Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui pembangunan kesehatan”. Selain itu, kegiatan ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama Tujuan 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) serta Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Melalui kegiatan ini, mahasiswa FKM Unhas berharap dapat terus menjadi bagian dari transformasi kesehatan di tingkat desa dengan solusi yang tepat sasaran, berkelanjutan, dan berpihak pada kebutuhan nyata masyarakat.