Parepare, 29 September 2025 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin (PPMU Unhas) yang diketuai oleh Andi Imam Arundhana Thahir, Ph.D., bersama anggota Rahayu Indriasari, Ph.D., Muhammad Rachmat, M.Kes. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas, serta Prof. Thahir Haning dari FISIP Unhas, melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan program Peer Educator “Sahabat Gizi”di SD Negeri 3 Parepare dan SD Katolik Parepare.
Program Sahabat Gizi merupakan inisiatif pembelajaran partisipatif untuk meningkatkan literasi gizi anak sekolah dasar melalui pendekatan sebaya. Para peer educator yang terpilih melaksanakan berbagai kegiatan mandiri selama 45 hari, sejak awal Agustus hingga minggu kedua September 2025. Bentuk implementasinya meliputi sosialisasi makan sehat dan jajanan bergizi, peningkatan aktivitas fisik melalui permainan ular tangga gizi dan dende aktif, serta kegiatan belajar bersama menggunakan buku saku Sahabat Gizi yang berisi materi seputar gizi seimbang dan perilaku hidup bersih.
Dalam kunjungan monev tanggal 29 September, tim PPMU Unhas meninjau secara langsung pelaksanaan kegiatan di dua sekolah mitra dan menilai beberapa indikator, seperti jumlah pertemuan tatap muka yang dilakukan oleh setiap peer educator serta peningkatan pengetahuan gizi rekan mereka yang akan diukur satu bulan setelah program berakhir.

Pada kesempatan tersebut, tim juga secara resmi mengukuhkan para peserta sebagai “Sahabat Gizi”, simbol komitmen mereka untuk menjadi pembelajar gizi dan kesehatan sepanjang hayat. Para siswa menunjukkan semangat luar biasa dalam mempraktikkan nilai-nilai gizi seimbang dan menularkan pengetahuan tersebut kepada rekan-rekannya di sekolah.
Dalam pernyataannya, Dr. Andi Imam Arundhana Thahir, Ph.D., selaku Ketua Tim PPMU Unhas, menyampaikan,“ Bersama Sahabat Gizi kita cegah kegemukan di usia sekolah. Program ini menjadi bukti bahwa edukasi gizi tidak harus rumit; cukup dimulai dari anak-anak yang saling belajar dan menginspirasi.”
Beliau menambahkan bahwa keberhasilan pelaksanaan di dua sekolah ini diharapkan dapat menjadi model replikasi di sekolah-sekolah lain, khususnya di daerah yang mulai menghadapi peningkatan prevalensi anak dengan berat badan berlebih.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, digelar pameran mini (expo) Sahabat Gizi di Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, menampilkan berbagai karya, media edukatif, dan permainan hasil kreativitas siswa. Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, guru, dan orang tua siswa sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi generasi muda dalam mempromosikan pola hidup sehat di lingkungan sekolah.

Program ini diharapkan menjadi model percontohan pemberdayaan siswa dalam mendukung upaya nasional pencegahan gizi buruk dan obesitas anak melalui pendekatan pendidikan gizi berbasis sekolah.