Home / Uncategorized

Senin, 28 Juli 2025 - 10:30 WIB

Mahasiswa FKM Unhas Posko Desa Tellulimpoe Sukses Gelar Seminar Akhir PBL I: Identifikasi Tiga Masalah Prioritas Kesehatan Masyarakat di Desa Tellulimpoe

Tim mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) yang menjalankan program Praktik Belajar Lapangan (PBL) I di Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, berhasil menyelenggarakan Seminar Akhir sebagai puncak dari kegiatan pembelajaran berbasis komunitas yang telah berlangsung selama dua minggu, yaitu mulai tanggal 14-28 Juli 2025.

Seminar Akhir yang digelar pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, di Aula Kantor Desa Tellulimpoe ini dihadiri oleh Kepala Desa Tellulimpoe, Sekretaris Desa, Perangkat Desa, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Kader KPM dan Posyandu, Tokoh Masyarakat, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), hingga Mahasiswa KKN Tematik UNHAS Gelombang 114. Antusiasme yang tinggi terlihat dari partisipasi aktif peserta dalam sesi diskusi dan sharing pengalaman. PBL I ini dilaksanakan oleh delapan orang mahasiswa dengan latar belakang keahlian yang beragam. Dipimpin oleh Sahrul Ramadhan sebagai Koordinator Desa, didampingi tujuh anggota lainnya yaitu: Nurul Izza Aulia Risqia (K3), Rezki Samsuar (AKK), Mustaufiah Suadah (Epidemiologi), Aliyah Wardhani (Epidemiologi), Meuthia Humania Mahmud (AKK), Nadia Dwi Purnama (MRS), dan Aisyah Salsabila Putri (Kesling). Seluruh kegiatan berlangsung dibawah bimbingan supervisor  Putri Pratiwi, SKM., MKM.

Melalui serangkaian kegiatan analisis situasi kesehatan masyarakat berdasarkan data primer yaitu pengumpulan data yang turun langsung ke masyarakat  dan sekunder yang telah dikumpulkan dari kantor desa dan puskesmas serta pustu. Dan juga ada beberapa metode partisipatif seperti diskusi kelompok terarah (FGD), wawancara semi terstruktur, dan observasi digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh dari permasalahan kesehatan yang ada dimasyarakat, tim berhasil mengidentifikasi tiga permasalahan kesehatan prioritas yang memerlukan perhatian serius di Desa Tellulimpoe.

Baca Juga  Menjaga Pesan Tetap Tersampaikan: Evaluasi Poster Cegah Stunting di Desa Karelayu

Pertama, stunting yang masih menjadi ancaman serius bagi tumbuh kembang optimal anak-anak di desa ini. Temuan menunjukkan adanya keterbatasan pemahaman orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang pada masa golden age, serta akses yang terbatas terhadap informasi kesehatan ibu dan anak yang berkualitas.

Selanjutnya hipertensi yang prevalensinya cukup tinggi di kalangan masyarakat dewasa dan lansia. Kondisi ini diperparah oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, serta minimnya pemahaman tentang pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan dan pengendalian,

Dan terakhir permasalahan pengelolaan sampah, akibat belum tersedianya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang memadai. Kondisi ini menyebabkan praktik pembakaran sampah dan pembuangan sampah yang tidak tepat, yang berdampak pada degradasi kualitas lingkungan dan berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan lingkungan.

Baca Juga  PBL 2 FKM Unhas: Posko 23 Gelar Seminar Awal untuk Program Kesehatan Tematik Stunting di Desa Bontosunggu

Dalam sambutannya, Koordinator Desa, Sahrul Ramadhan menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan selama pelaksanaan PBL I. “Selama 12 hari beradaptasi dengan kehidupan masyarakat Desa Tellulimpoe, kami tidak hanya memperoleh data dan informasi, tetapi juga pembelajaran berharga tentang nilai-nilai kearifan lokal, solidaritas sosial, dan semangat kebersamaan yang mengagumkan,” ungkapnya.

Para peserta seminar memberikan respons yang sangat positif terhadap hasil identifikasi masalah dan menyatakan komitmen untuk berkolaborasi dalam upaya mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut melalui program-program intervensi yang akan dirancang pada fase PBL berikutnya.

Kegiatan ini mencerminkan implementasi nyata dari pendekatan pembelajaran berbasis masyarakat yang mengintegrasikan teori akademik dengan realitas lapangan. Seminar akhir ini juga sejalan dengan semangat Asta Cita, khususnya poin keempat yang menekankan peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia melalui pembangunan kesehatan yang komprehensif. Selain itu, program ini berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Goal 3 tentang Good Health and Well-Being serta Goal 17 mengenai Partnerships for the Goals.

Melalui inisiatif ini, mahasiswa FKM Unhas berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam transformasi kesehatan di level grassroots dengan menghadirkan solusi-solusi yang evidence-based, sustainable, dan responsif terhadap kebutuhan nyata masyarakat desa.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Program Bina Desa Mahasiswa Batch 1 Tahun 2025 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin: Kampanye dan Pengolahan Sampah “Sampah Kita, Tanggung Jawab Kita: Bersih-bersih untuk Masa Depan”

Uncategorized

Evaluasi Program Pemasangan Poster Cegah Pernikahan Dini di MTSN 3 Jeneponto oleh Mahasiswa Posko 6 PBL III FKM Unhas

Uncategorized

Pemantauan Status Gizi dan Edukasi Gizi Seimbang di MAN Pangkep: Sinergi UNHAS dan MAN Pangkep dalam Meningkatkan Kesehatan Remaja

Uncategorized

Kegiatan Thematic Online Course: “Climate Change Adaptation towards Building Resilient Communities”

Uncategorized

Evaluasi Program Penyuluhan Pentingnya Tablet Tambah Darah (TTD) dan Gizi Seimbang dalam Mencegah Anemia pada Remaja

Uncategorized

Dukung Kreativitas dan Ekonomi Warga Dusun Ballapati, Mahasiswa FKM Unhas Hadirkan Program JUARA “Jual Karya dari Sampah Jadi Berdaya”

Uncategorized

POSKO 22 PBL III FKM UNHAS ADAKAN EVALUASI PELATIHAN PEMBUATAN ECOBRICK DI SDN 10 BANGKALA

Uncategorized

GUEST LECTURE, FKM UNHAS MENGHADIRKAN POSTDOC STUDENT DARI STANFORD UNIVERSITY, USA