Desa Borongtala, 27 Juni 2025 — Mahasiswa Posko 25 Praktik Belajar Lapangan (PBL) III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melaksanakan kegiatan evaluasi terhadap program intervensi kesehatan bertema “Pentingnya Imunisasi: Cegah Stunting, Selamatkan Generasi!” di Desa Borongtala, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari intervensi PBL II yang sebelumnya telah dilaksanakan melalui penyuluhan interaktif dan pemutaran video edukasi kepada ibu hamil dan ibu baduta.
Evaluasi difokuskan pada penilaian peningkatan pengetahuan peserta terhadap pentingnya imunisasi sebagai langkah preventif dalam mencegah stunting, serta efektivitas metode edukatif yang digunakan. Program ini selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-2, yaitu mengakhiri kelaparan dan segala bentuk malnutrisi, dengan menekankan pentingnya intervensi pada periode seribu hari pertama kehidupan anak.
Tim Posko 25 terdiri atas dosen pembimbing A. Muflihah Darwis, SKM., M.Kes., serta tujuh mahasiswa lintas departemen, yaitu Nur Fadillah Az Zahra (Manajemen Rumah Sakit), Sahnas Azzahra dan Kayla Karina Putri (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Irene Eunike Lebang dan A. Adriyanti (Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), Nabilah Azzahra A. Husein (Epidemiologi), serta Muhammad Fikri Haikal (Kesehatan Lingkungan).
Evaluasi dilakukan melalui dua pendekatan utama: penyebaran kuesioner lembar evaluasi untuk mengukur perubahan tingkat pengetahuan peserta, serta wawancara langsung guna menggali respons dan pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan. Selain itu, umpan balik dari kader posyandu juga dikumpulkan untuk menilai keberlanjutan program di tingkat komunitas.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai manfaat imunisasi, jadwal pemberian imunisasi, dan kaitannya dengan pencegahan stunting. Mayoritas peserta menyatakan bahwa penyuluhan dan video edukasi sangat membantu dalam memperjelas informasi yang sebelumnya kurang dipahami. Beberapa ibu bahkan mengaku terdorong untuk lebih aktif mengikuti program imunisasi di fasilitas kesehatan.
Kegiatan ini memperlihatkan bahwa pendekatan berbasis edukasi visual dan interaktif mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan anak. Tim Posko 25 berharap agar metode ini dapat diadopsi secara lebih luas di desa-desa lain sebagai bagian dari strategi promotif dan preventif dalam rangka menekan angka stunting di daerah.
Evaluasi semacam ini perlu terus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan efektivitas program dan meningkatkan keterlibatan masyarakat. Mahasiswa FKM Unhas juga mendorong agar kerja sama antara tenaga kesehatan, kader, dan pemerintah desa diperkuat demi keberlangsungan upaya kesehatan masyarakat yang berdampak luas.